Blora- Uji coba pendaratan pesawat terbang di Bandar Udara (Bandara) Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, berlangsung sukses, Sabtu 11-1-2020. Pesawat King Air 200GT milik Kementerian Perhubungan yang mengangkut Dirjen Perhubungan Udara Polana Banguningsih Pramesti dan tiga penumpang lainnya mendarat lancar di run way Bandara Ngloram yang baru selesai dibangun Desember 2019.
Tak hanya mendarat, pesawat yang sebelumnya terbang dari Bandara Dewandaru Karimunjawa dengan transit di Bandara Ahmad Yani Semarang itu juga sukses take off dari Bandara Ngloram meski hujan rintik-rintik sempat turun sebelum take off. Tepuk tangan ratusan warga dan pejabat Pemkab Blora serta Pemkab Bojonegoro pun membahana begitu pesawat sukses mendarat maupun tinggal landas.
‘’Kami bersyukur semuanya berjalan dengan lancar. Ini awal yang baik untuk pengembangan Bandara Ngloram. Semoga ke depan semuanya juga berjalan lancar,’’ ujar Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI Polana Banguningsih Pramesti.
Sejatinya uji coba pendaratan pesawat itu dijadwalkan akan dilakukan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Hanya saja tak jadi dilakukan. Alasannya, harus lebih dulu dilakukan tes flight.
‘’Tadi kami bersama Pak Menteri ke Karimunjawa. Karena membawa menteri, tidak boleh sembarangan mendarat. Harus didahului test flight dulu. Ini kami yang mendahului,’’ kata Polana B Pramesti.
Berdasarkan run down acara yang beredar di kalangan pejabat, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dengan menaiki pesawat King Air akan mendarat di Bandara Ngloram pukul 12.30 Wib. Wakil Bupati Blora H Arief Rohman dan para pejabat Pemkab Blora sudah menunggu kedatangan menteri.
Sejumlah pejabat dari Pemkab Bojonegoro termasuk Bupati Bojonegoro Anna Muawanah juga hadir di Bandara Ngloram siang itu. Namun pendaratan pesawat tak jadi dilakukan pukul 12.30 Wib dan ditunda pukul 16.00 Wib. Menteri juga tidak jadi datang dan hanya diwakili Dirjen Perhubungan Udara.
Polana B Pramesti menuturkan, Bandara Ngloram sudah mulai dibangun sejak 2019, diawali dengan pembangunan landasan pacu. Menurutnya, saat ini panjang landasan pacu Bandara Ngloram telah mencapai 1.200 meter.
‘’Tentu akan ada pengembangan lebih lanjut. Tahun ini akan dibangun terminal bandara dan lain sebagainya,’’ tandasnya.
Sekadar diketahui, Bandara Ngloram telah ada sejak tahun 1980-an. Saat kali pertama dibangun, panjang landasan pacu ketika itu mencapai 900 meter. Namun, pengoperasian bandara hanya sekitar empat tahun. Kini, Bandara Ngloram hendak diaktifkan lagi. Pemerintah pusat mengalokasikan anggaran miliaran rupiah untuk membangun dan memperpanjang landasan pacu hingga mencapai 1.200 meter. Selain itu, dibangun pagar keliling.
Menurut rencana, tahun ini pembangunan tahap berikutnya akan dilakukan. Di antaranya melanjutkan perpanjangan landasan menjadi 1.400 meter kali 30 meter dan turning area 1500 meter persegi. Juga akan dilaksanakan rekonstruksi apron dan taxiway, pembuatan drainase sisi udara, penyelesaian pagar bandara, pembangunan gedung terminal, pembangunan gedung operasional, gedung kantor, tempat ibadah, pembuatan landscape, gedung PKP-PK, akses jalan, peralatan parkir, pembuatan tempat parkir kendaraan, pembangunan jalan masuk ke bandara, pengadaan kendaraan operasional dan pengadaan Air Field Lighting (AFL). Anggarannya bersumber dari APBN.
‘’Kami berharap akhir tahun ini pembangunannya sudah selesai,’’ kata Polana B Pramesti
Penulis : Ais
Editor : Syafik