Bojonegoro, damarinfo.com – Pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM) meningkat selama pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2024 yang berlangsung 14-27 Oktober 2024. Puluhan orang tampak mengantre mengambil blanko baik pembuatan SIM baru atau perpanjangan di Kantor Satlantas Polres Bojonegoro.
Menurut Kanit Regident Satlantas Polres Bojonegoro IPTU Ajeng, pelaksanaan penindakan pelanggaran di Operasi Zebra Semeru dengan hunting, yang sebenarnya kasat mata. Dengan kasat mata pengguna masih ada yang melanggar, berati tidak memperdulikan satu sama lain. Setelah pengendara berjalan dijalan raya tidak membawa administrasi ingat ada operasi, ahirnya dengan psikologis seperti itu mereka takut sendiri yang awalnya dari takut, ahirnya muncul kesadaran. Dengan kesadaran masyarakat yang tinggi ahirnya masyarakat antusias untuk memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) salah satunya, maka terjadi peningkatan pembuatan SIM utamanya SIM C.
“Perhari paling limit sebanyak 21 pemohon pengajuan baru. Dan untuk perpanjangan, sekarang ada operasi pengguna motor ingat melihat SIM-nya masa berlaku sudah akan habis maka diuruslah perpanjangan masa berlakunya, terkadang orang abai saat tidak ada operasi,” tandasnya.
Lanjut Kanit Regident, Untuk mendapatkan SIM pemohon akan melalui tiga tahapan, pertama tes kesehatan dan psikologi, kemudian ujian teori dan praktek. Poin ujian teori adalah menurunkan angka fatalitas kecelakaan, faham rambu, kewajiban dijalan, saat dijalan bagaimana akan tahu.
“Kenaikan pemohon SIM baru meningkat 50 persen dari hari biasanya sebanyak 10 perhari menjadi 21 perhari, sementara perpanjangan pemohon berkisar 100 sampai 150 perhari,” ungkapnya.
Masih menurut Kanit Regident, pesannya adalah pahami betul materi tes di setiap ujian, ketika dalam ujian faham maka akan sebanding dengan apa yang dilakukan dijalan. Sesuai arahan Kasatlantas untuk menekan angka kecelakaan di pelayanan penerbiatan SIM ada ujian teori dan praktik. Kalau gagal pertama dalam ujian teori maka pemohon berati belum faham, petugas akan diberikan coaching clinic, semacam pelatihan bisa dilihat di youtube, kemudian mengimuti ujian kedua kalinya sudah faham, banyak yang seperti itu.
“Sehingga membuat SIM itu tidak asal buat namun ada makna yang sangat mendalam disitu. Sebenarnya untuk menjaga keselamatan mereka sendiri,” tegasnya.
Salah satu pemohon SIM Baru Lilis maria ulfa, mengaku sudah mengikuti ujian teori yang ke empat kalinya lantaran gagal lulus, pengalamannya dari sebelumnya tidak faham akan rambu-rambu, apa kewajiban yang harus dilakukan saat dijalan bisa tahu. Sehingga saat ujian praktek mengetahui apa yang harus dilakukan sebagai pengemudi saat mengetahui rambu-rambu dan yang lainnya.
“Meski berkali kali saya tidak malu, karena memang bukan hal yang memalukan. Sebagai pembelajaran dan bermanfaat bagi diri sendiri. Saat kita bisa menyelamatkan diri sendiri juga bisa menyelamatkan orang lain,” pungkas perempuan asal Kecamatan Kanor ini.
Penulis : Rozi