Bojonegoro-Petani asal Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, Abdullah,60, tahun, saat ini kebingungan mencari pupuk bersubsidi. Tidak seperti tahun tahun sebelumnya, jika setiap bulan Oktober atau Nopember, petani di sejumlah tempat di Bojonegoro sudah bisa membeli pupuk bersubsidi. “Jadi pas saat musim tanam pupuk sudah siap untuk ditebar,” ujarnya pada damarinfo.com, Jumat 6-November-2020.
Abdullah tidak tahu harus bagaimana di musim tanam kali ini. Sementara hujan sudah mulai sering turun. Sebuah alarm untuk petani segera menyiapkan lahan dan benih untuk menanam padi. Dirinya mengaku tidak banyak tahu kebijakan pemerintah soal pupuk bersubsidi. Jadi praktis saja, dirinya hanya tahu kalau butuh maka langsung datang ke kios untuk membeli pupuk. Cara seperti itu sudah dijalaninya sejak puluhan tahun silam.
Informasi soal persyaratan membeli pupuk bersubsidi pun dia tidak cukup paham. Harus masuk ke E-Rencana Definitik Kebutuhan Kelompok (E-RDKK). Harus difoto yang ditandai dengan titik koordinat rumahnya dan harus mengajukan ke kelompok tani. Tentu hal seperti ini ruwet dalam benak Abdullah. “Tambah angel,” celetuk pria ini pada anaknya yang kebetulan pulang bersama istri dan keluarga lainnya.
Sebelumnya Dinas Pertanian Bojonegoro menyediakan layanan pengaduan masyarakat terkait pupuk. Layanan tersebut bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat secara cepat dan praktis melalui media sosial.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Helmi Elizabet, jika ada keluhan ataupun kendala mengenai pupuk bersubsidi dapat menghubungi posko pelayanan yang tertera sesuai dengan wilayahnya masing-masing.
“Selain itu jika petani ingin bertanya selain masalah pupuk bersubsidi juga dapat berkonsultasi melalui IG Dinperta ataupun langsung menghubungi ke nomor kontak koordinator wilayahnya (Korluh) masing-masing,” pungkasnya.
Penulis : Rozikin
Editor : Sujatmiko