damarinfo.com – Mari kita menyelami sebuah kisah dari masa lalu yang penuh misteri. Pada tahun 1867, desa Kaoeman di Bodjonegoro diguncang oleh peristiwa aneh yang dianggap sebagai bagian dari takhayul masyarakat Jawa.
Saat itu, sebuah banjir besar Sungai Solo membawa sebuah balok misterius yang tersangkut di desa tersebut ketika air surut. Koran Java-bode edisi 19 Oktober 1867 mencatat bahwa balok ini diduga berasal dari pemerintah, mungkin terlepas dari rakit atau tumpukan kayu yang umum di wilayah itu.
Namun, apa pun asal-usulnya, balok ini tak lagi sekadar kayu biasa. Ia menjadi simbol ketakutan yang mengakar, diyakini terkena sihir dan membawa pengaruh buruk bagi siapa saja yang menyentuhnya.
Awal Mula Ketakutan di Kaoeman
Cerita ini bermula ketika 50 orang penduduk kampung Kaoeman berusaha mengangkat dan membuang balok tersebut. Meski berjumlah banyak, mereka tak mampu menggerakkannya sedikit pun. Peristiwa itu menjadi pemicu pertama kali balok ini dianggap misterius.
Dalam waktu singkat, keyakinan menyebar di seluruh Bodjonegoro: siapa pun yang berani mengganggu balok ajaib ini akan menghadapi nasib buruk, sakit parah, bahkan kematian, atau jatuh ke dalam kesengsaraan. Penduduk pada masa itu tak segan menyebutkan contoh-contoh menakutkan untuk memperkuat keyakinan mereka, sebuah cerminan bagaimana takhayul begitu kuat memengaruhi kehidupan masyarakat Jawa di era kolonial.

Kisah-Kisah yang Membeku Darah
Beberapa peristiwa tragis menjadi bukti bagi penduduk bahwa balok ini bukan benda sembarangan. Pertama, seorang pria yang tanpa sengaja menyentuh balok saat lewat langsung merasakan seperti sengatan listrik mengalir di tulangnya. Dengan panik, ia berlari pulang dalam keadaan gila, dan beberapa hari kemudian, nyawanya tak tertolong.
Kedua, seorang yang meremehkan takhayul ini sengaja mengunjungi balok untuk membuktikan ketidakpercayaannya. Ia bahkan berani duduk di atasnya. Namun, tak lama setelah itu, tubuhnya diguncang kegelisahan hebat, dan dalam waktu 24 jam, ia meninggal dalam kondisi seperti orang gila.
Ketiga, seorang pembantu rumah tangga Tuan V. yang mandi di dekat balok di kali meletakkan pakaiannya di atas kayu itu. Tak disangka, begitu pakaian menyentuh balok, akal sehatnya lenyap. Ia lari telanjang melintasi desa dalam keadaan delirium, hingga akhirnya diselamatkan oleh obat-obatan tepat di ambang kematian. Meski selamat, penyakitnya diyakini berasal dari kekuatan sihir balok tersebut.
Keyakinan yang Tak Terbantah di Masa Lalu
Setelah bukti-bukti memilukan ini, tak seorang pun di desa Kaoeman pada masa itu berani mempertanyakan lagi. Balok yang terdampar itu kini dianggap terkena sihir dan menjadi tempat tinggal setan yang siap mengganggu siapa saja yang berani menyentuhnya dengan cara paling menakutkan. Hingga kini, balok ajaib ini tetap menjadi bagian dari cerita rakyat, sebuah simbol takhayul yang hidup di tengah masyarakat Jawa pada abad ke-19. Apakah balok ajaib ini masih ada? Bisa jadi sudah tidak ada lagi.
Penulis : Syafik
Sumber artikel : (Koran Java-bode edisi 19 Oktober 1867, diunduh dari laman delpher.nl, diterjemahkan dengan grok.com)