Bojonegoro- Informasi yang menyebutkan bahwa perbandingan antara laki-laki dan perempun, satu dibanding empat (1:4) ternyata tidak akurat. Terbukti dari hasil Sensus Penduduk tahun 2020 yang menyebutkan di Indonesia jumlah laki-laki lebih banyak daripada perempuan.
Seperti yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Kamis 21-Januari-2020 melalui rilis media tentang hasil Sensus Penduduk tahun 2020 (SP2020) yang menyebutkan, jumlah penduduk laki-laki di Indonesia pada tahun 2020 adalah 136,66 Juta jiwa atau 50,58 persen dari total penduduk Indonesia, sementara penduduk perempuan berjumlah 133,54 Juta jiwa atau 49,42 persen dari total penduduk Indonesia yakni 270,20 juta jiwa.
Berbeda dengan hasil SP2020 tingkat Nasional, di Jawa Timur jumlah penduduk laki-laki ternyata lebih sedikit dari perempuan, dari jumlah 40,57 juta jiwa, Penduduk laki-laki berjumlah 20,29 Juta Jiwa atau 49,90 persen, sementara penduduk perempuan berjumlah 20,47 Juta Jiwa atau 50,10 persen.
Sementara di Kabupaten Bojonegoro, hasil SP2020 penduduk berdasarkan jenis kelamin menunjukan kesesuaian dengan hasil SP2020 tingkat nasional. Jumlah penduduk keseluruhan untuk Kabupaten Bojonegoro adalah 1.301.635 Jiwa. Dari jumlah ini jumlah penduduk laki-laki adalah 653.686 atau 50,22 persen, Sementara penduduk perempuan berjumlah 647.949 atau 49,78 persen.
Sensus penduduk tahun 2020 sendiri berbeda dari sensus penduduk yang dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali atau tahun dengan akhiran angka nol. Pasalnya SP2020 pertama kali menggunakan data administrasi kependudukan dari Direktorat Jendral Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian dalam Negeri sebagai basis data
pelaksanaan SP2020.
Tujuanya adalah agar terwujud satu data kependudukan indonesia.
Perbedaan yang lain adalah metode sensus yang merupakan kombinasi antara sensus online dan memanfaatkan satuan lingkungan setempat sebagai wilayah kerja statistik pada SP2020.
Sensus Penduduk tahun 2020 yang sudah direncanakan tahun-tahun sebelumnya, dipaksa mengubah proses bisnis karena pandemi covid-19, termasuk waktu pelaksanaan sensus. Yang sebelumnya sensus online direncakan mulai 15- Februari sampai dengan 31 Maret 2020 harus diperpanjang hingga 29 Mei 2020. Pendataan penduduk langsung yang direncakan bulan Juli 2020, harus diundur hingga September 2020.
Penulis : Syafik
Sumber : Rilis Hasil SP2020 dari BPS RI dan BPS Jawa Timur