Blora- Kontraktor dan para pekerja pembangunan jembatan Bengawan Solo yang menghubungan Kabupaten Blora (Jateng) dan Kabupaten Bojonegoro (Jatim) diminta bekerja ektra keras. Pasalnya, mereka hanya mempunyai waktu lima bulan untuk menyelesaikan pembangunan jembatan yang berada di Desa Medalem, Kecamatan Kradenan (Blora) dan Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho (Bojonegoro).
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro membiayai seluruh kontruksi fisik jembatan dengan anggaran sekitar Rp 90 miliar. ‘’Time table harus betul-betul dihitung, semuanya harus disiapkan. Kalau bisa kerja 24 jam, pakai 3 sift,’’ ujar Bupati Bojonegoro Anna Muawanah saat sambutan peletakan batu pertama pembangunan jembatan tersebut di Desa Luwihaji, Rabu 1-Juli-2020.
Bupati Anna Muawanah menyakini jika dari perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan berjalan dengan baik, maka dalam jangka waktu lima bulan mulai Juli hingga November pengerjaan proyek bisa dilakukan dengan baik pula. ‘’Semoga Desember nanti kita bisa meresmikan jembatan ini. Untuk nama jembatan nanti kita cari dulu dan minta masukan dari Pemkab Blora karena ini menghubungkan dua wilayah kabupaten,’’ katanya.
Peletakan batu pertama pembangunan jembatan Bengawan Solo dilakukan bersama Bupati Bojonegoro Anna Muawanah dan Wakil Bupati Blora Arief Rohman mewakili Bupati Blora Djoko Nugroho. Dari Bojonegoro hadir Forkopimda Bojonegoro, anggota DPRD Bojonegoro, serta kepala organisasi perangkat daerah (OPD). Sedangkan dari Kabupaten Blora, selain Wabup Arief Rohman dan sejumlah anggota DPRD Blora dan para kepala OPD.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang (DPUBMPR) Kabupaten Bojonegoro Retno Wulandari menyebutkan, jembatan Luwihaji-Medalem dibangun dengan pagu anggaran dari APBD tahun 2020 dari Kabupaten Bojongoro dan Kabupaten Blora dengan total pagu anggaran Rp. 97,6 miliar. ‘’Jembatan ini akan membentang sepanjang 200 meter, yang terdiri dari 4 pilar dengan menggunakan rangka baja. Lebar jembatan keseluruhan 9 meter, untuk jalan 7 meter. Sehingga kanan kiri terdapat trotoar pejalan kaki masing-masing satu meter,” jelasnya.
Selain jembatan, proyek ini juga dilakukan pembangunan perkerasan jalan akses menuju jembatan dengan rigid beton bertulang selebar 7,5 meter, baik dari wilayah Blora maupun Bojonegoro.
Wabup Blora Arief Rohman menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Bojonegoro atas dukungan pembangunan jembatan. Dia menuturkan, dibangunnya jembatan ini masyarakat di Kabupaten Blora mendapat berkah. Karena banyak warga Kradenan dan mudah memenuhi kebutuhan ekonomi dan pendidikannya. Dengan adanya jembatan ini, diharapkan pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah bisa semakin baik.
Wakil Bupati Arief Rohman berharap sinergi antara Blora dan Bojonegoro terus terjalin. Karena selain proyek jembatan ini, di Blora juga sedang ada proyek Bandara Ngloram yang dikerjakan Kementerian Perhubungan. Diharapkan Kabupaten Bojonegoro bisa menyumbang okupansi penumpang bandara. ‘’Bandara Ngloram sedang dibangun. Semoga tahun depan sudah ada pesawat ATR-7 yang mendarat di Ngloram Cepu. Sehingga nanti warga Bojonegoro kalau ke Jakarta tidak perlu jauh-jauh ke Surabaya, langsung lewat Cepu mendarat di Halim Perdana Kusuma,’’ katanya.
Penulis : Ais
Editor : Sujatmiko