IPM Bojonegoro 2025 Diproyeksikan Capai 73,54

oleh 93 Dilihat
oleh
(Ilustrasi IPM. Sumber : unair.ac.id)

Tren Kenaikan IPM Bojonegoro

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bojonegoro terus meningkat secara signifikan. Selain menunjukkan kemajuan, tren naik itu mencerminkan bahwa berbagai program pembangunan memberi dampak nyata bagi masyarakat. Oleh karena itu, Bappeda memproyeksikan IPM Bojonegoro mencapai 73,54 pada 2025 dan masuk kategori tinggi.

Tiga Dimensi Pembentuk IPM

IPM terdiri dari tiga dimensi dasar yang saling melengkapi. Pertama, dimensi pendidikan yang diukur melalui Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS). Kedua, dimensi kesehatan yang tercermin lewat Angka Harapan Hidup (AHH). Ketiga, dimensi standar hidup layak yang diukur dari Pengeluaran Riil per Kapita. Selain itu, sinergi antara kebijakan pusat dan program daerah memperkuat ketiga dimensi ini.

Kontribusi Program untuk Meningkatkan IPM

Misalnya, program Sekolah Rakyat, layanan angkutan gratis bagi pelajar, serta berbagai program pemberdayaan ekonomi lokal turut meningkatkan akses pendidikan dan pendapatan keluarga. Dengan demikian, kombinasi kebijakan sosial dan ekonomi daerah berkontribusi langsung pada kenaikan IPM.

Baca Juga :   Berikut 10 Kabupaten/Kota dengan IPM Tertinggi Tahun 2022 di Jawa Timur. Apakah Bojonegoro Termasuk?

Perkembangan IPM 2020–2025

Data Satu Data Bojonegoro mencatat perkembangan IPM dalam beberapa tahun terakhir. Secara bertahap angka IPM naik sebagai berikut:

  • 2020: 69,04 (kategori sedang)

  • 2021: 69,59 (kenaikan 0,55 poin)

  • 2022: 70,12 (masuk kategori tinggi; kenaikan 0,53 poin)

  • 2023: 71,80 (kenaikan 1,68 poin — lonjakan tertinggi saat itu)

  • 2024: 72,75 (kenaikan 0,95 poin — terbesar di Jawa Timur)

  • 2025 (proyeksi): 73,54 (kenaikan 0,79 poin)

Dengan kata lain, IPM Bojonegoro menunjukkan kenaikan konsisten dan relatif stabil setiap tahun.

Penjelasan Bappeda

Kepala Bappeda Kabupaten Bojonegoro, Achmad Gunawan, menjelaskan bahwa kenaikan IPM ini menandai keberhasilan sejumlah intervensi pembangunan. Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) membagi status pembangunan manusia ke dalam empat kategori: sangat tinggi (IPM ≥ 80), tinggi (70 ≤ IPM < 80), sedang (60 ≤ IPM < 70), dan rendah (IPM < 60). Oleh karena itu, posisi Bojonegoro saat ini berada di kelompok tinggi dan terus bergerak mendekati kategori sangat tinggi.

Baca Juga :   Penduduk Kota Surabaya Miliki Harapan Hidup Paling Lama di Jawa Timur. Bagaimana Daerah Kamu?

Makna Capaian dan Langkah Selanjutnya

Secara ringkas, kenaikan IPM mencerminkan perbaikan kualitas hidup masyarakat, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun standar hidup. Namun demikian, untuk mempertahankan dan mempercepat laju kenaikan, pemerintah daerah perlu terus mengintensifkan program yang efektif, memperbaiki layanan publik, serta memastikan data dan evaluasi program berjalan berkelanjutan. Dengan demikian, IPM yang lebih tinggi akan benar-benar sejalan dengan kesejahteraan riil warga Bojonegoro.

Artinya elama lima tahun terakhir, indikator IPM menunjukkan perbaikan yang nyata. Oleh karena itu, pemangku kebijakan harus mempertahankan sinergi antarprogram dan menjadikan capaian ini sebagai dasar untuk menyusun langkah strategis demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.

Editor : Syafik

Sumber : Bojonegorokab.go.id