Unigoro Pastikan IPAH Berfungsi Optimal, Warga Bojonegoro Nikmati Manfaatnya

oleh 68 Dilihat
oleh
( LPPM Universitas Bojonegoro (Unigoro) bersama Ademos Indonesia dan Dinas PU Cipta Karya Bojonegoro melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) sekaligus maintenance alat instalasi pemanenan air hujan (IPAH) di Desa/Kecamatan Kedungadem, Kamis 6-3-2025. Foto : unigoro.ac.id)

Bojonegoro,damarinfo.com-Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bojonegoro (Unigoro), Ademos Indonesia, serta Dinas PU Cipta Karya Bojonegoro melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap instalasi pemanenan air hujan (IPAH) di Desa/Kecamatan Kedungadem, Kamis 6-3-2025. Kegiatan ini bertujuan memastikan alat IPAH berupa toren berkapasitas 1.200 liter beserta pipa filtrasi dapat berfungsi optimal. Bahkan, warga telah memanfaatkan air hujan yang berhasil dipanen untuk kebutuhan sehari-hari.

Ketua LPPM Unigoro, Dr. Laily Agustina R., S.Si., M.Sc., mengungkapkan bahwa setelah dua minggu sejak distribusi dan pemasangan IPAH di tiga kecamatan, pihaknya melakukan monev internal untuk mengetahui kondisi alat di lapangan. Hasilnya, ditemukan beberapa alat yang belum berfungsi akibat kesalahan teknis.

“Ternyata setelah dua minggu IPAH masih kosong karena penerima tidak tahu bahwa harus membuka keran pipa filtrasi agar air hujan masuk ke toren. Selain itu, ada pula kasus pondasi toren ambles akibat hujan, membuat tanah menjadi becek, sehingga rabat penguat belum mengering sempurna,” jelasnya, Jumat 7-3-2025.

Sebagai solusi, tim teknisi segera diterjunkan untuk melakukan perbaikan. Kini, seluruh alat IPAH telah berfungsi maksimal, dan air yang dipanen telah dimanfaatkan untuk mandi, mencuci, hingga dikonsumsi.

Baca Juga :   Dukung Bojonegoro Menjadi Lumbung Pangan, PEPC dan Ademos Gelar Sinau Bareng Pertanian

“Kami telah mengambil sampel air hasil filtrasi IPAH untuk diuji di laboratorium. Hasilnya, berdasarkan Permenkes Nomor 2 Tahun 2023, air ini memenuhi baku mutu untuk higiene dan sanitasi. Meski masih mengandung bakteri coliform, kadarnya dapat dikontrol. Jika digunakan untuk air minum, sebaiknya dimasak terlebih dahulu hingga suhu 60 derajat Celsius untuk membunuh bakteri,” tambah Dr. Laily.

Salah satu penerima manfaat, Tukul, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pemkab Bojonegoro, Unigoro, dan Ademos Indonesia atas bantuan IPAH. “Sampun didamel masak, damel mimik, damel korah-korah, lan damel siram. Kula remen saestu.” (Sudah digunakan untuk memasak, minum, mencuci piring, dan mandi. Saya merasa sangat senang),” ujarnya.

Baca Juga :   Bangga Unigoro : Sukses Ujian Doktor, Dosen Unigoro Ciptakan Robot Rehabilitasi Pasca Stroke

Senada dengan Tukul, Widodo, penerima IPAH lainnya, merasa sangat terbantu karena tidak semua rumah di desanya memiliki saluran air PDAM. “IPAH ini sangat dibutuhkan, alhamdulillah kini bisa berfungsi dengan baik,” katanya.

Unigoro telah mendistribusikan 25 unit alat IPAH ke Kecamatan Kedungadem, Sumberjo, dan Gondang sebagai bentuk dukungan terhadap Gerakan Panen Air Hujan yang diinisiasi oleh Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono – Nurul Azizah, guna mitigasi bencana kekeringan. Pemilihan lokasi distribusi alat IPAH ini berdasarkan daerah yang pernah mengalami kekeringan, serta berdasarkan data Damisda (Data Mandiri Masyarakat Miskin Daerah).

Editor : Syafik

Sumber : Unigoro.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *