Imam Muslim Ulama Hadis, Belajar Hadis Sejak Kecil

oleh -
oleh
(Potongan Cover Kitab Shohih Muslim)

Damarinfo.com – Di antara para ulama pakar hadis yang telah diakui kemampuannya dan sangat besar jasanya, yaitu Imam Muslim dengan kitab hadisnya yang terkenal yaitu Kitab Shahih Muslim.

Kitab Shahih Muslim dikatakan oleh Imam An Nawawi sebagai salah satu kitab yang paling sahih -setelah Al Qur’an- yang pernah ada. Sampai-sampai ketika seseorang menuliskan hadis yang ada di kitab tersebut, atau dengan tanda pada akhir hadis berupa perkataan: “Hadis riwayat Muslim”, orang yang membaca merasa tidak perlu mengecek kembali atau meragukan kesahihan hadis tersebut.

Nama lengkap beliau adalah Abul Hasan Muslim bin Hajjaj bin Muslim bin Warad bin Kausyaz Al Qusyairi An Naisaburi. Al Qusyairi di sini merupakan nisbah (dilekatkan) terhadap nasab (silsilah keturunan) dan An Naisaburi merupakan nisbah terhadap tempat kelahiran beliau, yaitu kota Naisabur, bagian dari Persia yang sekarang menjadi bagian dari negara Rusia.

Para ahli sejarah Islam berbeda pendapat mengenai waktu lahir dan wafat Imam Muslim. Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Taqribut Tahdzib (529), Ibnu Katsir dalam Al Bidayah Wan Nihayah (35-34/11), Al Khazraji dalam Khulashoh Tahdzibul Kamal mengatakan bahwa Imam Muslim dilahirkan pada tahun 204 H dan wafat pada tahun 261 H. Namun pendapat yang paling kuat adalah bahwa beliau dilahirkan pada tahun 206 H dan wafat pada tahun 261 H di Naisabur, sehingga usia beliau pada saat wafat adalah 55 tahun. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Abu Abdillah Al Hakim An Naisaburi dalam kitab Ulama Al Amshar, juga disetujui An Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim (123/1).

Baca Juga :   Siapa Dia Gus Baha Ulama Sederhana dengan Keilmuan Luar Biasa

Pakar hadis dan sejarah, Adz Dzahabi, menuturkan bahwa Imam Muslim mulai belajar hadis sejak tahun 218 H. Berarti usia beliau ketika itu adalah 12 tahun. Beliau melanglang buana ke beberapa Negara dalam rangka menuntut ilmu hadis dari mulai Irak, kemudian ke Hijaz, Syam, Mesir dan negara lainnya.

Imam Muslim pun sempat berguru ilmu hadis kepada Imam Al Bukhari. Ibnu Shalah dalam kitab Ulumul Hadits berkata: “Imam Muslim memang belajar pada Imam Bukhari dan banyak mendapatkan faedah ilmu darinya. Namun banyak guru dari Imam Muslim yang juga merupakan guru dari Imam Bukhari”. Hal inilah yang menjadi salah satu sebab Imam Muslim tidak meriwayatkan hadis dari Imam Al Bukhari.

Baca Juga :   Abul Hasan As Sadzili Pendiri Tarekat yang Berpenampilan Keren.

Imam Muslim termasuk di antara para ulama yang menghidupi diri dengan berdagang. Beliau adalah seorang pedagang pakaian yang sukses. Meski demikian, beliau tetap dikenal sebagai sosok yang dermawan. Beliau juga memiliki sawah-sawah di daerah Ustu (Desa yang berada di pinggiran Naisabur)  yang menjadi sumber penghasilan keduanya.

Diceritakan oleh Ibnu Shalah dalam kitab Shiyanatu Muslim (1216) bahwa wafatnya Imam Muslim disebabkan hal yang tidak biasa, yaitu dikarenakan kelelahan pikiran dalam menelaah ilmu. Al Hakim mengatakan bahwa terdapat tambahan tsiqah pada riwayat ini yaitu: “Sejak itu Imam Muslim sakit kemudian wafat”. Riwayat ini terdapat pada kitab Tarikh Baghdadi (103/13), Tarikh Dimasyqi (94/58), dan Tahdzibul Kamal (506/27). Beliau wafat pada waktu di hari Ahad, dan dimakamkan pada hari Senin, 5 Rajab 261 H.

Penulis : Syafik

Sumber : https://muslim.or.id/3984-mengenal-imam-muslim.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *