damarinfo.com – Bulan Ramadan adalah bulan kesabaran. Tidak hanya dalam menahan lapar dan haus, tetapi juga dalam menghadapi ujian kehidupan. Imam Ahmad bin Hanbal, salah satu ulama besar mazhab Hanbali, dikenal dengan kisah kesabarannya yang luar biasa, terutama dalam menghadapi cobaan di jalan Allah. Beliau menjadi teladan bagi umat Islam dalam menghadapi kesulitan dengan kesabaran, doa, dan ibadah yang semakin ditingkatkan, terutama di 10 hari terakhir Ramadan.
Dalam kitab Manaqib Al-Imam Ahmad karya Ibn Al-Jawzi, diceritakan bahwa Imam Ahmad pernah mengalami siksaan berat akibat mempertahankan kebenaran. Di masa kekuasaan Khalifah Al-Ma’mun, beliau dipenjara dan dipukul karena menolak paham Khalq Al-Qur’an (keyakinan bahwa Al-Qur’an adalah makhluk, bukan kalam Allah). Meski dalam kondisi fisik yang lemah, beliau tetap berpuasa, tetap shalat malam, dan tetap berdoa dengan penuh harapan kepada Allah.
Imam Ahmad sangat memahami bahwa 10 hari terakhir Ramadan adalah waktu terbaik untuk memohon pertolongan Allah. Dalam kitab Az-Zuhd karya beliau sendiri, Imam Ahmad menyebutkan bahwa para salaf terdahulu menghabiskan malam-malam terakhir Ramadan dengan shalat, tangisan taubat, dan doa yang panjang. Beliau sendiri selalu mengulang doa yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ:
اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني
“Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, mencintai ampunan, maka ampunilah aku.” (HR. At-Tirmidzi)
Kesabaran Imam Ahmad dalam menghadapi cobaan hidup menjadi pelajaran besar bagi kita, terutama di bulan Ramadan. Banyak dari kita mungkin menghadapi ujian berupa kesulitan ekonomi, masalah keluarga, atau tekanan hidup lainnya. Kisah ini mengajarkan bahwa kesabaran dan doa adalah kunci utama dalam menghadapi ujian, terutama di 10 hari terakhir Ramadan, di mana doa-doa lebih mustajab dan amalan lebih bernilai di sisi Allah.
Selain itu, Imam Ahmad juga dikenal mencari Lailatul Qadar dengan penuh kesungguhan. Dalam kitab Al-Musnad, beliau meriwayatkan hadits dari Rasulullah ﷺ yang menyebutkan bahwa barang siapa yang beribadah di malam Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni (HR. Al-Bukhari & Muslim). Oleh karena itu, Imam Ahmad selalu mengisi malam-malam terakhir Ramadan dengan shalat, membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak doa.
Dari kisah ini, kita dapat belajar bahwa kesabaran dalam menghadapi ujian dan kesungguhan dalam beribadah di 10 hari terakhir Ramadan adalah kunci untuk mendapatkan keberkahan dan pertolongan Allah. Ramadan bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga tentang melatih jiwa agar lebih sabar dan lebih dekat kepada Allah.
Semoga kita semua dapat meneladani kesabaran dan keteguhan Imam Ahmad bin Hanbal dalam menghadapi ujian, serta mengikuti jejaknya dalam menghidupkan 10 hari terakhir Ramadan dengan ibadah, doa, dan memohon ampunan kepada Allah.
Penulis : Syafik