Damarinfo.com – Idul Fitri jadi Hari Kemenangan, setelah sebulan menjalani tirakat keprihatinan. Sebagai momen kemenangan, Idul Fitri tak hanya dirayakan, tapi juga momen permenungan dan pendewasaan diri.
Di antara momen pendewasaan diri saat Idul Fitri, secara universal, adalah maaf-memaafkan orang lain, berbagi dengan sanak saudara, dan menjadi pribadi yang lebih bermanfaat bagi sesama.
Setelah melewati bulan-bulan penuh kompetisi, bulan-bulan penuh gesekan kepentingan, sudah waktunya kembali saling memaafkan. Idul Fitri jadi momen tepat untuk saling membilas kesalahan. Saling berbagi kebaikan.
Idul Fitri wajib jadi momen mendewasakan diri. Selain meminta maaf, juga waktu yang tepat untuk memaafkan orang lain yang telah menyakiti kita. Sikap pemaaf hanya dimiliki orang berhati dewasa.
Idul Fitri momen berbagi manfaat. Berbagi makanan dan kebahagiaan dengan orang-orang di sekitar, terutama mereka yang kurang beruntung, dapat meningkatkan rasa empati pada sesama.
Yang tak kalah penting dalam momen Idul Fitri adalah mengubah kebiasaan buruk menjadi lebih baik. Seperti menghindari perbuatan yang merugikan orang lain, dan mengubahnya menjadi perbuatan yang bermanfaat bagi orang lain.
Kita adalah manusia biasa. Sangat sering salah. Sangat sering keliru. Melalui Idul Fitri, kita berupaya mengubah keburukan kita. Di level upaya itulah, tugas kita sebagai manusia bisa dikatakan sebagai *proses menjadi dewasa.
Oleh : Abdulloh Umar, S.Pd
(Ketua DPRD Kab. Bojonegoro)