Bojonegoro- Permukaan air di Sungai Bengawan Solo, Bojonegoro meningkat dan masuk siaga hijau, pada Senin pagi 14-Desember-2020. Menyusul hujan deras dari hulu sungai pada Minggu malam 13-Desember-2020.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, di papan duga Taman Bengawan Solo (TBS) menyebutkan, angkanya pada Senin pagi pukul 06.00 waktu setempat, menjadi 13.05 phielschaal atau tinggi muka air dan masuk status siaga hijau.
Peningkatan air terus terjadi hingga pukul 08.00 waktu setempat, angkanya menjadi 13.10 phielschaal dan pada pukul 09.00 waktu setempat naik menjadi 13.13 phielschaal. Ada trend kenaikan mengingat kiriman air dari Sungai Madiun maupun dari hulu Sungai Bengawan Solo— yang mengalir di Surakarta, Sragen dan Ngawi, pada Minggu malam hingga Senin pagi.
Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah, pada Minggu malam 13-Desember, kondisi Bojonegoro masih normal. Namun dengan prediksi perjalanan air dari Karangnongko ke Bojonegoro selama 16 jam maka pada Senin daerah Ledok sedikit air masuk. Sedangkan bila ditambah dengan perjalanan air dari Solo ke Bojonegoro, yang memerlukan waktu 40 jam maka diperkirakan hari Selasa 15-Desember-2020, daerah banjarejo Gang Bentul dan Kalisari Baureno terdampak.”Trendnya naik,” ujarnya sebagaimana dikutip di group Komunitas PB Bojonegoro, pada Minggu malam 13-Desember-2020.
Nurul Azizah meminta pihak BPBD untuk cepat merespon informasi agar ada tindakan preventif. “Monggo Bu Ulfa (Kepala BPBD Bojonegoro) segera koordinasi dengan Ngawi dan Solo,” tambahnya.
Banjir dari Sungai Bengawan Solo sendiri, menurut Kepala Seksi Penindakan Damkar Bojonegoro, Sukirno, dipengaruhi oleh beberapa hal. Pertama, kiriman air dari hulu. Mulai dari Wonogiri sampai Jurug, Solo dan dari Ponorogo sampai Ngawi. Kedua, hujan lokal yang itensitasnya tinggi dan merata di Kabupaten Bojonegoro.
Tiga, air kiriman dari Kabupaten Rembang, juga air kiriman dari Kabupaten Tuban yang masuknya melalui Kali Kening di Banjarsari, Trucuk. Lima, air laut pasang dimana biasanya kejadiannya pada saat bulan purnama. “Banjir di antaranya dipengaruhi lima factor itu,” tegasnya.
Sementara itu, sesuai ramalan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Juanda menyebutkan, pada Senin siang ini terjadi hujan petir. Dan dilanjutkan pada Senin malam juga terjadi turun hujan. Jadi, jika mengacu pada lima factor terjadinya banjir, dimungkinkan warga yang tinggal di sekitar Bengawan Solo di Bojonegoro, untuk waspada.
Penulis : Sujatmiko