Hari Buruh 2025: Jeritan Hati Buruh Jawa Timur dan Asa di Bojonegoro

oleh 105 Dilihat
oleh
(ilustrasi by grok.com)

damarinfo.com – Pagi ini, 1 Mei 2025, udara di Jawa Timur terasa lebih hangat dari biasanya. Bukan hanya karena mentari yang berseri, tetapi juga karena semangat Hari Buruh yang membuncah di mana-mana. Di berbagai penjuru provinsi, buruh dan pekerja berkumpul, mengenakan seragam kebanggaan mereka, mengikuti peringatan seremonial dengan penuh harap. Hari ini adalah hari libur nasional, sebuah momen untuk menghormati perjuangan mereka yang menjadi tulang punggung ekonomi. Namun, di balik sorak sorai dan spanduk-spanduk perjuangan, ada cerita yang tak kalah penting untuk kita simak: kisah tentang upah buruh di Jawa Timur, dan sorotan khusus pada Kabupaten Bojonegoro.

Jawa Timur: Harapan dan Realitas Upah Buruh

Bayangkan menjadi seorang buruh di Jawa Timur, bangun pagi-pagi, menempuh perjalanan panjang menuju pabrik atau ladang, hanya untuk membawa pulang upah yang ternyata masih di bawah standar minimum. Data rata-rata upah buruh/karyawan di 38 kabupaten/kota Jawa Timur pada 2024 mengungkapkan fakta yang pahit: 60,53% atau 23 daerah memiliki rata-rata upah di bawah Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). Di Gresik, misalnya, daerah yang dikenal sebagai pusat industri, rata-rata upah buruh tertinggal Rp850.737 dari UMK. Di Pasuruan, kesenjangan ini bahkan lebih mencolok, mencapai Rp1.810.925 di bawah UMK. Sementara itu, hanya 14 daerah—seperti Kota Madiun dan Bangkalan—yang berhasil membayar buruh di atas UMK, dan Blitar menjadi satu-satunya daerah dengan upah yang pas sesuai UMK.

Tren upah di Jawa Timur memang menunjukkan kenaikan dari 2019 hingga 2024, tetapi langkahnya tak selalu mulus. Ada daerah yang upahnya melonjak, seperti Bondowoso dengan kenaikan 57,8% dalam lima tahun, namun ada pula yang berjalan tertatih, terhambat inflasi dan ketidakstabilan ekonomi. Hari Buruh seharusnya menjadi cermin untuk kita semua: sudahkah kita benar-benar memperjuangkan hak buruh, terutama soal upah yang layak? Sayangnya, di tengah perayaan yang meriah, perhatian terhadap isu ini masih terasa seperti angin lalu—terdengar, tetapi tak benar-benar disentuh.

Baca Juga :   Sarbumusi Bojonegoro Minta UMK Bojonegoro Naik Lebih dari 10 Persen.
(Tabel 10 Kabupaten/Kota di Jawa Timur dengan Upah Rata-rata tertinggi tahun 2024, UMK Tahun 2024. Data di olah. Sumber : BPS Jawa Timur)

Bojonegoro: Perjalanan Upah yang Penuh Liku

Mari kita melangkah ke Bojonegoro, sebuah kabupaten di Jawa Timur yang kaya akan sumber daya alam, terutama dari sektor migas seperti Blok Cepu. Di sini, kisah upah buruh terasa seperti perjalanan roller coaster yang penuh liku. Pada 2019, rata-rata upah buruh di Bojonegoro adalah Rp2.254.669. Namun, ketika pandemi melanda di 2020, upah mereka terpukul, turun menjadi Rp2.198.263—berkurang 2,5%. Bayangkan betapa beratnya bagi seorang buruh, yang mungkin harus menghidupi keluarga, menghadapi penurunan pendapatan di tengah ketidakpastian ekonomi.

Pemulihan mulai terasa pada 2021, ketika upah naik tipis menjadi Rp2.201.832, lalu berlanjut ke Rp2.243.607 pada 2022. Harapan muncul di 2023, saat upah melonjak 13% menjadi Rp2.535.838—kenaikan terbesar dalam lima tahun. Namun, sayangnya, harapan itu seolah runtuh pada 2024. Upah turun lagi menjadi Rp2.354.220, menyusut 7,16% dari tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, dari 2019 hingga 2024, upah di Bojonegoro memang naik 4,42%, tetapi penurunan di tahun terakhir menjadi tanda tanya besar: apa yang sedang terjadi?

Jika kita bandingkan dengan UMK Bojonegoro 2024 yang sebesar Rp2.371.016, rata-rata upah buruh ternyata masih lebih rendah Rp16.796. Meski selisihnya kecil, ini tetap menjadi peringatan bahwa banyak buruh di Bojonegoro belum mendapatkan upah sesuai standar minimum yang ditetapkan pemerintah. Di kabupaten yang memiliki potensi ekonomi besar dari sektor migas, ironis rasanya melihat pekerja masih berjuang untuk mencapai garis minimum kesejahteraan. Apakah keuntungan dari sumber daya alam itu hanya dinikmati segelintir pihak, sementara buruh lokal terus berjuang?

Hari Buruh: Waktunya Lebih dari Sekadar Perayaan

Hari Buruh 2025 di Bojonegoro, seperti di seluruh Jawa Timur, dirayakan dengan penuh semangat. Ada parade, pidato dari pejabat daerah, dan penghargaan simbolis untuk buruh teladan. Namun, di balik semua itu, ada suara-suara kecil yang mungkin tak terdengar: suara buruh yang masih harus bekerja keras demi upah yang tak seberapa. Peringatan Hari Buruh seharusnya lebih dari sekadar seremoni. Ini adalah momen untuk merenung, mengevaluasi, dan bertindak.

Baca Juga :   Upah Minimum Bojonegoro 2025 Ditetapkan: Ini Rinciannya!

Di Bojonegoro, penurunan upah pada 2024 perlu menjadi perhatian serius. Pemerintah daerah harus menyelami akar masalahnya: apakah ada perusahaan yang tidak patuh terhadap UMK? Ataukah sektor informal yang mendominasi, sehingga sulit menegakkan standar upah minimum? Selain itu, potensi ekonomi dari sektor migas harus benar-benar dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan buruh lokal. Pelatihan keterampilan dan diversifikasi ekonomi bisa menjadi langkah awal untuk memastikan buruh memiliki daya saing yang lebih baik, sehingga upah mereka tak lagi terjebak dalam fluktuasi yang meresahkan.

Menyemai Harapan di Hari Buruh

Hari Buruh 2025 adalah pengingat bahwa perjuangan buruh belum usai. Di Jawa Timur, kesenjangan antara upah dan UMK masih menjadi pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan bersama. Di Bojonegoro, kisah upah buruh yang naik-turun adalah cerminan bahwa perhatian terhadap kesejahteraan mereka masih kurang. Upah yang layak bukan hanya tentang angka di slip gaji, tetapi tentang martabat, tentang penghargaan atas keringat mereka yang membangun daerah ini.

Mari kita jadikan Hari Buruh tahun ini sebagai titik tolak untuk perubahan yang nyata. Untuk para buruh di Bojonegoro dan seluruh Jawa Timur, semoga hari ini bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang harapan yang mulai bertunas—harapan akan upah yang lebih adil, pekerjaan yang lebih layak, dan masa depan yang lebih cerah.

Selamat Hari Buruh 2025, semoga semangat perjuangan terus membawa kita menuju Bojonegoro Bahagia, Makmur dan Membanggakan!

Penulis : Syafik

Sumber data : (Publikasi BPS Jatim ” Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Jawa Timur Agustus 2024/Labor Force Situation in Jawa Timur Province August 2024″ Volume 25, 2025, Katalog/Catalogue: 2303004.35)

(Analisa data dan editing dibantu oleh AI grok.com)