Harga Tembakau Bojonegoro Tembus Rp40 Ribu, Petani Tetap Optimis Meski Produksi Turun

oleh 2484 Dilihat
oleh
(Petani Tembakau Desa Sitiaji, Kecamatan Sukosewu, Syukur. Foto : bojonegorokab.go.id)

Panen Tembakau di Tengah Tantangan Cuaca

Para petani tembakau di Kabupaten Bojonegoro mulai memasuki masa panen. Meskipun cuaca sempat menghambat, para petani tetap bersyukur karena harga tembakau kering masih berada di kisaran Rp35.000–Rp40.000 per kilogram.

M. Syukur, petani asal Desa Sitiaji Kecamatan Sukosewu, mengungkapkan bahwa produksi tahun ini turun dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu terjadi karena awal masa tanam sering diguyur hujan.

Hasil panen tidak sebanyak tahun lalu, tetapi kami tetap bersyukur karena kualitas tembakau cukup baik,” ujarnya.

Harga Tembakau Masih Menjanjikan

Syukur menilai harga yang berlaku saat ini memberi harapan. Menurutnya, harga tembakau kering Rp35.000–Rp40.000/kg tergolong menjanjikan bagi petani.

Baca Juga :   Aroma Tembakau dari Masa Lalu: Kisah Bojonegoro di Era Kolonial

Ia berharap Pemkab Bojonegoro terus menyalurkan bantuan bibit dan pupuk untuk meringankan biaya produksi. “Kalau pemerintah membantu bibit dan pupuk, petani akan lebih terbantu pada musim tanam berikutnya,” tambahnya.

Peran DKPP dalam Mendampingi Petani

Menanggapi hal tersebut, Bambang Wahyudi, Pengawas Mutu Hasil Pertanian DKPP Bojonegoro, menegaskan bahwa pemerintah selalu mendampingi petani melalui berbagai program.

DKPP membagikan benih tembakau bersertifikat secara gratis kepada kelompok tani. Selain itu, DKPP juga memantau harga tembakau sejak petikan awal hingga kelima.

Harga rajangan kering tercatat Rp35.000–Rp40.000/kg, sedangkan daun basah berada pada kisaran Rp2.000–Rp3.000/kg.

Pelatihan dan Pendampingan Petani

DKPP juga rutin memberikan pelatihan peningkatan SDM petani. Materi pelatihan meliputi budidaya sesuai Good Agricultural Practices (GAP), pengolahan lahan, pembuatan saluran air, hingga meninggikan guludan agar tanaman lebih tahan terhadap iklim ekstrem.

Baca Juga :   Peran Akademisi Komunikasi untuk Pengendalian Tembakau

“Dengan cara ini, petani bisa menjaga kualitas tembakau meski menghadapi cuaca tidak menentu,” jelas Bambang.

Optimisme Petani Bojonegoro

Berbagai upaya tersebut diharapkan menjaga kualitas tembakau Bojonegoro sekaligus meningkatkan produktivitas. Bambang menegaskan bahwa benih bersertifikat dan teknik budidaya yang tepat akan berdampak positif pada hasil panen.

Di tengah tantangan, para petani tetap optimis. Dukungan Pemkab Bojonegoro melalui DKPP menjadi penopang penting agar tembakau Bojonegoro terus menjadi komoditas unggulan yang menyejahterakan masyarakat.

Editor :Syafik

Sumber : bojonegorokab.go.id