Catatan Akhir Tahun 2024: Tahun Ketika Harapan Mengalahkan Kekuasaan

oleh 206 Dilihat
oleh
(Calon Bupati dan Wakil Bupati Setyo wahono - Nurul Azizah didampingi pimpinan Partai Pengusung saat konferensi pers, Desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, 27-11-2024. Foto: Tim Kampanye 02)

damarinfo.comTahun 2024 menjadi saksi bisu perjalanan luar biasa masyarakat Bojonegoro. Dari pelosok desa hingga pusat kota, suara perubahan menggema. Harapan yang semula hanya bisikan kecil akhirnya menjelma menjadi gelombang besar yang menggulingkan kekuasaan yang tampak tak tergoyahkan. Pilkada 2024 bukan hanya soal siapa yang menang atau kalah, tetapi juga bukti bahwa ketika rakyat bersatu, kekuatan terbesar ada di tangan mereka.

.Kekuasaan yang Seolah Tak Tergoyahkan

Selama lima tahun (2018–2023) hingga 2024, kekuasaan petahana Anna Muawanah terlihat kokoh. Sebagai Ketua DPC PKB dan pemimpin partai pemenang pemilu legislatif, ia menguasai jaringan politik hingga organisasi masyarakat. Banyak yang menganggapnya sebagai kandidat tak terkalahkan untuk melanjutkan kepemimpinannya di Bojonegoro untuk periode kedua.

Tiket untuk ikut dalam kontestasi Pilkada pun sudah dipegang saat itu. Selain dukungan dari PKB, beberapa partai lain seperti Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, dan Partai Nasdem secara terbuka mendukungnya. Saat itu, banyak pihak bertanya, siapa yang bisa membendung Anna Muawanah? Jawabannya tampak jelas: Tidak Ada!

Namun, di balik kekuasaan itu, tumbuh suara ketidakpuasan. Masyarakat di berbagai pelosok Bojonegoro merasa suara mereka belum cukup terdengar. Dari sinilah, harapan untuk perubahan mulai muncul.

Dukungan Tak Terduga dan Perubahan Peta Politik

Kelompok-kelompok yang tidak puas dengan kepemimpinan Anna Muawanah mulai bergerak untuk menghadangnya di Pilkada 2024. Dukungan awal diberikan kepada Nurul Azizah, juga desakan kepada Setyo Wahono untuk maju sebagai bakal calon bupati semakin kuat. Masyarakat percaya bahwa Setyo Wahono memiliki peluang besar untuk melawan dominasi Anna Muawanah.

Baca Juga :   Strategi Cerdas Mas Wahono dan Bu Nurul: Pangan Bergizi dari Buis Beton Lele

Pada 12 Juli 2024, Setyo Wahono akhirnya menyatakan kesediaannya maju sebagai calon bupati. Hari itu menjadi tonggak sejarah politik Bojonegoro. Dalam pernyataannya, ia berkata:

“Untuk Bojonegoro, saya siap!”

Nurul Azizah dipilih sebagai pendampingnya, berdasarkan kesamaan visi untuk mewujudkan Bojonegoro Luwih Apik (lebih baik). Tak disangka, dukungan partai politik mulai berubah arah. Dimulai dari Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Golkar, hingga partai-partai lain seperti PPP, PAN, dan Nasdem.

Yang paling mengejutkan adalah keputusan PKB, partai tempat Anna Muawanah bernaung, yang justru mengalihkan dukungannya kepada pasangan Setyo Wahono – Nurul Azizah. Langkah ini mengubah peta politik Bojonegoro secara drastis.

Drama Kampanye yang Menggugah Hati

Sebagai pendatang baru di dunia politik, popularitas dan elektabilitas Setyo Wahono – Nurul Azizah pada awalnya sangat rendah. Namun, dengan tekad yang kuat, mereka tanpa lelah menyapa masyarakat dari desa ke desa. Dari ujung selatan ke utara, hingga dari barat ke timur, mereka menjangkau setiap lapisan masyarakat dengan senyuman dan semangat.

Dukungan dari relawan, komunitas, dan organisasi masyarakat terus mengalir. Bahkan, banyak relawan yang secara mandiri mengadakan acara sosialisasi untuk mendukung pasangan nomor urut 2 ini.

Baca Juga :   Catatan Awal Tahun 2024 “Ubah Potert Buram Kemiskinan Bojonegoro Menjadi Potret Indah Kesejahteraan”

Konsolidasi partai pengusung pun dilakukan secara masif, menghadirkan kader hingga tingkat ranting. Doa-doa dari para santri, kyai, dan alumni pondok pesantren pun dipanjatkan di berbagai pelosok Bojonegoro.

(Kampanye akbar paslon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro nomor 02, Setyo Wahono-Nurul Azizah di halaman Stadion Letjen H. Soedirman, Selasa 19-11-2024. Foto: Fin)

Hari Penentuan: 27 November 2024

Pada hari pencoblosan, antusiasme masyarakat Bojonegoro begitu tinggi. Semua mata tertuju pada hasil Pilkada 2024. Ketika hasilnya diumumkan, pasangan Setyo Wahono – Nurul Azizah menang telak dengan perolehan suara sebesar 89,34%, berdasarkan rekapitulasi resmi KPU.

Suasana Bojonegoro pecah dengan sorak-sorai kemenangan. Salah satu relawan dari Kecamatan Kapas Lek Bud mengatakan:

“Ini bukan kemenangan kami, ini kemenangan rakyat Bojonegoro. Kemenangan untuk harapan dan masa depan.”

Kemenangan Harapan untuk Masa Depan

Pilkada Bojonegoro 2024 telah berakhir, tetapi perjuangan baru saja dimulai. Di balik kemenangan pasangan Setyo Wahono – Nurul Azizah, tersimpan tanggung jawab besar untuk mewujudkan janji dan harapan rakyat.

Bojonegoro kini melangkah dengan keyakinan baru, bahwa setiap impian, sekecil apa pun, dapat menjadi nyata jika diperjuangkan bersama. Harapan telah menang, dan semangat ini akan terus menjadi lentera yang menerangi perjalanan menuju masa depan yang lebih baik. Bojonegoro, ini adalah kemenangan kita semua.

Penulis : Syafik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *