Damarinfo.com – PLN Nusantara Power (PLN NP) semakin mempertegas komitmennya terhadap keberlanjutan melalui program Sipandu Desi (Sistem Pengembangan Pertanian Terpadu Desa Sinergi Energi). Program ini memadukan teknologi hijau dengan kearifan lokal untuk pemberdayaan masyarakat, terutama di Desa Kaliuntu dan Wadung di Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur. Melalui pertanian dan peternakan terpadu yang berkelanjutan, pendekatan ini tidak hanya memberi manfaat ekonomi bagi petani dan peternak setempat namun sekaligus mengajak mereka berperan aktif pada pelestarian lingkungan.
Program yang diinisiasi oleh PLN NP UP PLTU Tanjung Awar-Awar ini telah berhasil mengurangi emisi CO2 hingga 11,5 ton per bulan dengan memanfaatkan limbah pertanian bonggol jagung sebagai biomassa dengan sistem co-firing, serta menjadikan limbah daun dan batang untuk pakan ternak. Sedangkan kotoran ternak yang dihasilkan diolah menjadi biogas sebagai pengganti LPG, dan bio slurry (ampas biogas) dicampur dengan Faba (sisa pembakaran batu bara) dimanfaatkan sebagai pupuk.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menekankan bahwa Sipandu Desi adalah inovasi keberlanjutan yang menggabungkan teknologi hijau dengan potensi lokal demi ketahanan pangan dan energi nasional. “Sipandu Desi adalah wujud nyata dari upaya kami untuk mensinergikan teknologi hijau dan potensi lokal dalam mendukung ketahanan pangan dan energi masyarakat pedesaan. Semoga program ini dapat menginspirasi dan direplikasi di daerah lain sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat sekaligus mendukung transformasi energi nasional,” ujar Ruly.
Keberhasilan program Sipandu Desi juga telah mendapat pengakuan di tingkat nasional dengan meraih juara pertama dalam kategori Desa Berdaya pada Community Involvement Development (CID) Award 2024, yang diadakan pada 28 Oktober di Jakarta. (*/Wahyu)
Foto dan teks: Wahyu Budiyanto