Damarinfo.com – Kyai yang disebut sebagai kyai yang punya keluasan ilmu yang luar biasa yakni KH. Ahmad Bahaudin Nur Salim atau akrab disebut Gus Baha menyampaikan bahwa dirinya sampai sekarang tidak cocok dengan sebuah adat jawa. Adat jawa yang dimaksud adalah buwoh pada saat hajatan atau resepsi.
Dikutip dari akun youtube seneng ilmu., Gus Baha menceritakan ketika beliau menikah dengan istrinya di Pasuruan.
“Saya nikah dari jogya ke Pasuruan, saya itu naik bis, ya sendirian, Lalu sampai sana diantar bapak lalu nikah” cerita Gus Baha
Lanjut Gus Baha, Karena keyakinanya punya hajat (resepsi) itu haram, namun dia menyerahkan kepada para pendengar pengajianya untuk melakukan atau tidak melakukan.
“niku kulo lho, kulo pribadi nek sampeyan geh monggo (itu saya, saya pribadi,kalau anda ya silahkan)” Ujar Gus Baha.
Gus Baha melanjutkan ngajinya, bahwa awal dari sodakoh menggeretu itu perkara orang buwoh (memberi uang ke yang punya hajat)
“Kamu itu kan orang miskin, setiap ada orang yang punya hajat: waktu gini ada orang resepsi, gini buwoh segala” Kata Gus Baha
Gus Baha selanjutnya menjelaskan umumnya si penyumbang berharap suatu saat nanti ketika si penyumbang dengan nominal atau dalam bentuk barang yang sama juga. Sudah begitu, nanti anakmu nikah juga gitu lagi.
“Akhirnya kamu dulu yang menggerutu zaman buwoh, sekarang kamu punya hajat, orang lain buwoh untuk kamu, makan saja kesulitan” Terang Gus Baha
“Nah gituh terkadang umat (keluar) setannya ya itu tadi kalau teman mu tidak buwoh: padahal dia punya hajat 3 kali saya buwoh terus”
Apabila nominal atau barang yang disumbangkan tidak sesuai biasanya akan menjadi bahan omongan warga masyarakat.
“Makanya saya tidak pernah datang ke acara buwoh itu tidak pernah” Ungkap Gus Baha
Gus Baha pun bercerita bahwa dia menyampaikan kepada istrinya “jika saya masih hidup saya tidak akan menggelar hajatan”
Penulis : Syafik
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=PEgf35a7hVs