Gubernur Jatim Soroti Ekonomi Bojonegoro yang Masih Tertinggal

oleh 84 Dilihat
oleh
(Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat Sambutan dalam Rapat Paripurna Istimewa Penyampaikan Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Wahono-Nurul Azizah, Gedung DPRD Bojonegoro, Sealsa, 4-3-2025. Foto :Tangkapan layar akun youtube Pemkab Bojonegoro)

Bojonegoro, damarinfo.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyoroti pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di Bojonegoro dalam sambutannya saat Rapat Paripurna Istimewa Penyampaian Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono – Nurul Azizah. Acara ini digelar di Ruang Rapat Paripurna  Gedung DPRD Kabupaten Bojonegoro, Selasa 4-3-2025.

“Nah, kalau pertumbuhan ekonomi Bojonegoro ini masih ada di posisi paling ujung,” ujar Gubernur Khofifah.

Menurutnya, posisi pertumbuhan ekonomi ini menjadi starting point untuk menemukan strategi yang tepat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Bojonegoro. Selain itu, ia juga menyoroti angka kemiskinan yang masih cukup tinggi.

“Saat ini, angka kemiskinan Bojonegoro secara persentase ada di 11,69%, atau sekitar 147.300 jiwa. Angka ini bukan sekadar statistik, tetapi menggambarkan realitas yang harus segera diatasi dengan langkah-langkah konkret,” tegasnya.

Baca Juga :   Kemiskinan Petani di Bojonegoro: Ironi di Tengah Kekayaan Daerah

Sinergi untuk Pertumbuhan Ekonomi dan Pengentasan Kemiskinan

Gubernur Khofifah menegaskan bahwa peningkatan ekonomi dan pengurangan kemiskinan harus berjalan seiring. Ia menyebutkan bahwa konsep Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo, 8 Quick Win dari pemerintah pusat, serta 9 Nawabakti Satya dan 10 Quick Win dari Pemprov Jatim, harus menjadi pedoman bagi pemerintah daerah.

“Oleh karena itu, ini harus menjadi misi besar bagi Pak Bupati dan Wakil Bupati, untuk menyelaraskan program mereka dengan kebijakan nasional dan provinsi,” ujarnya.

Program Pemkab Bojonegoro untuk Menekan Kemiskinan

Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dalam sambutan sebelumnya mengungkapkan bahwa Pemkab telah menyusun berbagai program untuk menekan angka kemiskinan di tahun 2025, di antaranya:

  • Bantuan kolam beton untuk budidaya lele sebagai upaya menekan angka stunting.
  • Bantuan ayam petelur dan kandangnya untuk pemberdayaan ekonomi keluarga.
  • Bantuan bibit sayur-mayur guna meningkatkan ketahanan pangan.
  • Bantuan 4 ekor domba untuk keluarga kurang mampu.
  • Program perbaikan rumah tidak layak huni.
  • Penyediaan listrik dan air bersih bagi keluarga kurang mampu.
  • Beasiswa bagi 10 sarjana di setiap desa.
  • Perlindungan kesehatan bagi seluruh masyarakat melalui program BPJS Kesehatan.
  • Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja informal.
Baca Juga :   Surat Redaksi Happy Anniversary 2th Anna – Wawan

“Kami sadar, tanpa dukungan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah desa, serta berbagai elemen masyarakat, visi dan misi kami akan sulit diwujudkan. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh pihak untuk bersinergi membangun Bojonegoro yang lebih maju dan sejahtera,” ujar Bupati Setyo Wahono.

Penulis : Syafik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *