Bojonegoro, damarinfo – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan berlangsung pada 27 November 2024, namun Partai Gerakan Indonensia Raya (Gerindra) dan Partai Golongan Karya (Golkar) telah menyatakan akan berkoalisi di Pilkada 2024 ini.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Mitro’atin membenarkan terkait koalisi dengan partai Gerindra tersebut.
“InsyaAllah nggeh (berkoalisi dengan partai Gerindra),” ungkapnya.
Selain koalisi dengan partai Gerindra, kemungkinan besar juga akan berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Nggeh mas (kemungkinan berkoalisi dengan PKB),” tandasnya.
Nantinya, dalam Pilkada partai Golkar akan mengusung kader sendiri, namun tetap akan melihat situasi dan kondisi.
“Utama akan mengusung kader sendiri tetapi juga lihat situasi dan kondisi,” imbuhnya.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Geridra Bojonegoro Sahudi mengatakan, jika dirinya berada di jakarta. Terkait perkembangan koalisi akan di sampaikan saat sudah di Bojonegoro.
“Kita terus berkomunikasi. Ini saya masih di Jakarta, kalau sudah di Bojonegoro saya sampaikan,” pungkasnya.
Jika mengacu Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota, syarat mencalonkan Bupati minimal 20 persen dari jumlah kursi di DPRD. Di Bojonegoro jumlah kursi DPRD sebanyak 50 kursi.
Sesuai hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bojonegoro dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2024, jumlah kursi Partai Gerindra sebanyak 8 kursi dan Partai Golkar mendapat 5 kursi. Sehingga, sudah mencukupi jumlah 20 persen dan sudah bisa mengusung Calon Bupati dan Wakil Bupati. Jika di tambah dengan PKB dengan jumlah 13 kursi maka akan menjadi koalisi gemuk dengan total jumlah 26 kursi.
Penulis : Rozi
