Bojonegoro,damarinfo.com-Sebanyak 15 orang pekerja tampak sibuk dalam pengolahan kulit sapi di ujung Desa Tanjungharjo Kecamatan Kapas, Bojonegoro. Kulit sapi ini, diketahui diproses kering menjadi kerupuk rambak yang dijual di warung, restoran dan meja makan kita.
Pemilik home industri kulit sapi Aribowo mengatakan, pengolahan kulit sapi menjadi kerupuk rambak ini, bagian dari kegiatan di lingkungannya. Para pekerja sebagian besar adalah warga sekitar Desa Tanjungharjo, Kapas.”Yaa, ini kita mengolah kulit sapi untuk proses kering selanjutnya nanti bisa digoreng menjadi krupuk rambak,” katanya pada Kamis 16-September-2021.
Dikatakan oleh Aribowo, kerupuk rambak dari kulti sapi ini sebagai usaha kecil untuk memberdayakan lingkungan masyarakat sekitar. Setidaknya mereka tetap bisa bekerja di masa pandemic ini. Mereka sehari-hari dapat antara 15 – 20 kulit dengan harga Rp 12 – 15 ribu perkilogramnya.
Selain itu, lanjutnya, pihanya masih bisa menerima kulit kulit sapi tersebut dari manapun. Termasuk dengan harga pasaran yang berlaku. “Ya..lumayanlah teman teman di lingkungan sini masih bisa bekerja, ” lanjut Bray88 panggilan akrab Aribowo sambil mengajak awak media melihat proses pemotongan dan pengeringan kulit sapi.
Sebagai catatan untuk pemasaran, nantinya akan dikirim ke Jakarta. Tetapi, tentu saja setelah dilakukan proses pengeringan. “Untuk penjualan, setelah proses kering kita kirim ke Jakarta,” tandasnya.
Mandor kerja kerupuk rambak Toms03 menjelaskan, alasan dia mencoba memulai usaha pembuatan yang berbahan kulit sapi ini. Dikatakan, usahanya baru berlangsung tiga tahun berjalan. Dirinya berharap usaha ini bisa lancar dan menjadi area pemberdayaan masyarakat. Yaitu membuktikan bahwa masyarakat bisa mengolah kulit sapi menjadi kerupuk rambak yang banyak digemari masyarakat. “Kita akan buktikan produk kerupuk rambak buatan Tanjungharjo,” tutupnya.
Penulis : Syafik
Editor : Sujatmiko