Bojonegoro,damarinfo.com – Gayeng, adalah kata untuk menggambarkan acara yang digelar oleh Kajian Sor Keres (KSK) Bojonegoro dalam rangka Ulang Tahunnya yang Pertama. Sindir Dingklik sebagai pembuka acara membuat suasana tanah lapang disamping Warung Bu Tyo di Jalan Dr. Suharso Kota Bojonegoro seolah kembali ke masa lampau dengan gending dan suara gamelannya.
Pun saat Sujiwo Tejo sebagai bintang utama pada acara tersebut diminta ikut menari oleh Mas Darminto, meski agak kaku Sujiwo Tejo berusaha mengikuti gerakan tari Mas Darminto. Teguh Hariyono dan para petinggi KSK, Mas Dry juga ikut menari.
Ketua Panitia 1st Anniversary KSK Budiyanto menyampaikan acara memang sengaja digelar di tanah sekitar tempat kawan-kawan KSK bermarkas agar masyarakat lebih dekat dengan KSK. Lek Bud Setting-begitu dia dikenal- menambahkan acara ini dibiayai oleh para anggota sendiri tanpa melibatkan pihak lain.
“Jadi ini mandiri, tanpa ada sponsorship dari pihak lain” Kata Lek Bud-yang tampak lelah pasca acara tersebut.
Ketua KSK Dry Subagyo menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua yang hadir di malam ini.
“Kami berharap acara ini menjadi refleksi diri untuk membawa kita semua menjadi lebih baik lagi kedepan,” harapnya.
Ruwat Kang Ruwet menurutnya, menjadi sarana kembali kepada diri sendiri, mengoreksi, mengevaluasi diri agar mengetahui kesalahan dan kekurangan pribadi untuk kemajuan semua. Dry Subagyo berharap refleksi ini fokus untuk memperbaiki diri tanpa embel-embel yang lain.
“Kita tidak ingin terlalu tinggi dalam arti, karena ini tahun politik, bisa jadi di anggap menjadi hal lain dalam menyikapi kegiatan ini,” harapnya.
Dry Subagyo mengaku kajian terus dilakukan dari awal terbentuk hingga hari ini dengan harapan memberikan sumbangsih bagi pembangunan di Bojonegoro.
Selain Sudjiwo Tedjo dan Teguh Hariono, beberapa tokoh juga terlihat bertanya hingga memberikan spirit agenda Ruwat Kang Ruwet ini. Seperti halnya Agus Shigro, Budayawan Bojonegoro yang mengkritisi keberadaan icon dan infrastruktur budaya asli Bojonegoro. Kehadiran Agung Supriyanto, anggota DPRD Provinsi Jatim yang juga menggaungkan sikap kritis terhadap Generasi Z yang kini cenderung menjadi generasi cengeng.
Tak kalah menariknya, Mantan Bupati Bojonegoro Kang Yoto juga hadir dan menjabarkan ruwat keruwetan yang harus mampu di manage dalam harmonisasi sehingga menghasilkan kamukten bagi diri hingga masyarakat secara umum.
Jagong dengan selingan lagu-lagu ciptaan Sujiwo Tejo mampu memukau para pengunjung yang hadir, bahkan hingga acara sudah ditutup, masih banyak peserta yang belum beranjak dari tempat duduknya. Meski beralaskan karpet hijau lusuh dan suguhan polo pendem seadanya, tentu dengan kopi dan teh panas, para peserta serius menyimak jalannya jagong, kadang juga pecah tawa saat ada guyononan yang dilempar oleh Sujiwo Tejo atau peserta yang bertanya atau menyampaikan gagasannya.
“saya suka hadir di sini, dan saya tidak merasa direndahkan tampil di ruang terbuka” Kata Sujiwo Tejo.
Harmonisasi demi harmonisasi untuk membawa kemajuan negeri terbahas dalam dialog malam ini yang diharapkan mampu membangkitkan semangat untuk membawa kemajuan utamanya bagi penghuni Sor Keres hingga masyarakat Bojonegoro pada umumnya.
Penulis : Syafik