Gangguan PDAM Bojonegoro, Warga: Katanya Normal, Kok Macet

oleh -
Akar di pipa yang jadi pengganggu aliran air PDAM Bojonegoro.Foto/Rozikin

Bojonegoro – Para pelanggan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) di lingkungan Jalan Sersan Mulyono Gang Cempaka, Klangon, Kecamatan Kota Bojonegoro, mengaku jengkel. Mereka menyebut, sudah lebih dari 10 hari lamanya, air tetap juga keluar tidak normal. “Katanya sudah normal, kok macet,” ujar Hery,31 tahun, pelanggan air minum pelat merah ini pada damarinfo.com, Senin 27-1-2020.

Dia menyatakan, sudah mendengar kabar soal kerusahan kabel akibat korsleting di daerah Ngunut, Dander. Tapi berita soal perbaikan ini, sudah lebih dari satu pekan lamanya. Dan setelahnya air yang mengalir juga normal. Tetapi, nyatanya, air tetap saja tidak normal alias mampet.”Mosok perbaiki kabel rusak berhari-hari,” imbuhnya dengan nada kesal.

Baca Juga :   Pembangunan Ruas Jalan JTB ke Bandara Ngloram Bankeu Bojonegoro Ditarget Selesai Pekan Ini

Dia menambahkan, agar pihak PDAM tidak hanya ngomong saja di media, tetapi langsung ngecek di lokasi macetnya para pelanggan air.”Ngecek ke lokasi, biar obyektif temuannya,” tandasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas PDAM Bojonegoro Joko Siswanto pihaknya berterus terang jika beberapa hari terakhir ini aliran air kepada pelanggan di Kota Bojonegoro tidak lancar. Ini disebabkan perbaikan kabel korsleting dan adanya akar – akaran memenuhi di saluran pipa utama dekat sumber Desa Ngunut Kecamatan Dander. Dan perbaikan itu membutuhkan waktu ekstra lantaran berada di dalam tanah. Hal itu langsung ditangani sehingga suplai air tidak terganggu. “Di tahun 2020 ini kita akan lakukan pembaharuan. Mesinnya memang sudah lama. Kita alokasikan anggaran Rp 700 juta,” ujarnya pada damarinfo.com, 27-1-2020.

Baca Juga :   PDAM Tirta Buana Bojonegoro Siapkan Sistem Drive Thru Untuk Bayar Tagihan, Target PAD 2,285 Miliar
Plt Direktur PDAM Bojonegoro, Joko Siswanto menunjukkan foto tumpukan akar – akaran yang di ambil dari dalam pipa.Foto/Rozikin

Untuk kebutuhan air lanjut Joko Siswanto, ada 110 liter perdetik untuk wilayah Dander, Kapas dan Kota. Di tahun 2020 ini diprogreskan akan ada suplay air berasal dari lokasi Ngrinrejo Kalitidu.

Sementara terkait penggunaan mesin pompa air, dilarang oleh pihak PDAM. Karena tentu saja berimbas kepada pelanggan di sekelilingnya. Maka, setelah aliran air normal, akan dilakukan operasi dari rumah ke rumah. “Akan kita ambil pompa airnya dan di tahun 2019 ada sebanyak 400 pelanggan nakal telah dicabut,” tegasnya.
Penulis :Rozikin
Editor : Sujatmiko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *