Bojonegoro-Stok beras Bulog Sub Divisi Regional (Divre) III Bojonegoro melimpah dan cukup untuk 12 bulan mendatang. Kantor Bulog Bojonegoro juga bersiap mengirim beras ke daerah lain, terutama daerah rawan pangan saat isu virus corona merebak.
Data di Kantor Bulog Divre III Bojonegoro menyebutkan, stok beras di gudang sekarang ini ada 34.000 ton. Jumlah tersebut, bisa saja bertambah mengingat sekarang ini sejumlah kecamatan di Kabupaten Tuban, Lamongan dan Bojonegoro (areal Bulog Divre Bojonegoro) tengah panen raya. “Stok beras kita surplus,” ujar Wakil Kepala Bulog Bojonegoro Aan Sugiarto pada, Kamis 19-Maret-2020.
Aan Sugiarto kemudian mencontohkan, untuk bulan Maret 2020 ini, kantornya bersiap-siap kirim beras ke Sorong, Papua. Jumlah beras yang dikirim sebanyak 1500 ton, atas rekomendasi Kantor Perum Bulog Pusat di Jakarta. Pihaknya juga bersiap-siap mengirim beras ke daerah lain di Tanah air yang memang membutuhkan kebutuhan bahan pokok ini. Tetapi, pengiriman atas persetujuan Kantor Bulog di Jakarta.
Untuk menambah stok beras di Bulog Bojonegoro, pihaknya akan melakukan pembelian beras, dengan total 35.000 ton untuk tahun 2020 ini. Dengan rincian, pembelian awal dilakukan pada bulan Maret-April sebanyak 2.787 ton (semester pertama tahun ini). Kemudian dilanjutkan pengadaan beras semester kedua pada panen selanjutnya sebanyak 8213 ton.
Sejumlah persawahan di Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, kini tengah panen raya. Sebagian besar sawah yang panen lokasinya berada di pinggir Sungai Bengawan Solo. Sawah di pinggir sungai terpanjang di Pulau Jawa ini, memang diuntungkan dengan stok airnya. Makanya sebagain petani di daerah tersebut, bisa panen minimal dua kali dalam satu tahun.
Misalnya, sawah milik Asad,54 tahun, warga Kebunagung Kecamatan Padangan Bojonegoro, sawah seluas dua hektare, di pinggir sungai bisa panen dua kali dalam satu tahun. Kini, padinya sudah panen pertengahan maret ini.”Ya sebagian sudah panen,” ujarnya pada Kamis 19-Maret-2020.
Di Bojonegoro sendiri dari sebanyak 28 kecamatan ada 16 kecamatan di antaranya berlokasi di pinggir Sungai Bengawan Solo. Seperti di Kecamatan Ngraho, Padangan, Kasiman, Purwosari, Gayam, Malo, Kalitidu, Trucuk, Dander, Kapas, Balen, Kanor, Sumberejo dan sebagian di Baureno. Itu belum termasuk panen padi dari air tadah hujan—terutama di Bojonegoro bagian selatan.
Penulis : Rozikin/Sujatmiko