Bojonegoro,damarinfo.com – Program beasiswa sepuluh sarjana per desa yang dijalankan Pemkab Bojonegoro mendapat perhatian dalam evaluasi terbaru. Dari 1.990 mahasiswa yang mengajukan pada tahun 2024, hanya 1.087 mahasiswa yang lolos seleksi, sementara 903 mahasiswa lainnya tidak diterima karena kuota per desa telah terpenuhi.
Sistem kuota yang membatasi hanya 10 mahasiswa per desa dinilai kurang merata, terutama bagi desa-desa dengan tingkat kemiskinan tinggi. Kepala Biro Kemahasiswaan dan Kerja Sama Universitas Bojonegoro (Unigoro), Erwanto, M.Si., menegaskan bahwa pola distribusi beasiswa ini perlu ditinjau ulang agar lebih efektif dalam meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Jika tujuannya untuk mengurangi kemiskinan ekstrem, desa-desa pelosok seperti Kecamatan Sekar harus mendapat kuota lebih besar dibanding desa di sekitar pusat kota. Dengan sistem yang lebih fleksibel, kesempatan bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu akan lebih terbuka,” ujarnya dalam FGD evaluasi beasiswa di Dinas Pendidikan Bojonegoro, 12 Maret 2025.
Beberapa Catatan dalam Evaluasi Beasiswa
- Kuota terbatas per desa menyebabkan banyak mahasiswa gagal meskipun memenuhi syarat akademik.
- Distribusi beasiswa belum mempertimbangkan perbedaan kebutuhan antara desa pelosok dan desa di pusat kota.
- Diperlukan kebijakan yang lebih fleksibel agar beasiswa benar-benar tepat sasaran.
Selain beasiswa sepuluh sarjana per desa, evaluasi juga mencakup beasiswa scientist dan beasiswa gus dan ning. Beasiswa scientist diperuntukkan bagi mahasiswa di bidang Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM), sementara beasiswa Gus dan Ning dikhususkan bagi santri dari pondok pesantren berizin di Bojonegoro.
Alokasi Beasiswa Bojonegoro 2025
Pemkab Bojonegoro menganggarkan Rp 34,6 miliar untuk tiga jenis beasiswa utama pada tahun 2025:
- Beasiswa Scientist (untuk mahasiswa bidang STEM)
- Beasiswa Sepuluh Sarjana Per Desa (dalam proses evaluasi kebijakan)
- Bantuan Sosial Tugas Akhir
Diharapkan hasil evaluasi ini dapat menjadi dasar untuk penyesuaian aturan, sehingga sistem distribusi beasiswa lebih adil dan bermanfaat bagi masyarakat Bojonegoro.

Dari laman satu data Bojonegoro (https://data.bojonegorokab.go.id/dinas-pendidikan.html@detail=data-beasiswa, diakses tanggal 14-3-2025, 14:30), data penerima beasiswa sepuluh sarjana satu desa (dulu namanya satu sarjana satu desa) tahun 2024 adalah 1.209 mahasiswa, terbanyak dari Kecamatan Kapas 81 penerima dan paling sedikit dari Kecamatan Margomulyo 1 penerima beasiswa.
Untuk Beasiswa Scientist jumlah penerima tahun 2024 adalah 75 mahasiswa, paling banyak dari Kecamatan Bojonegoro 17 mahasiswa dan paling sedikit dari kecamatan 1 mahasiswa dari 21 Kecamatan.
Editor : Syafik
Sumber : unigoro.ac.id