Damarinfo.com
  • Peristiwa
    • Jawa Timur
    • Bojonegoro
    • Lamongan
    • Tuban
    • Blora
  • Pemerintahan
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Migas
  • Menu Lain
    • Opini
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Wisata
No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Jawa Timur
    • Bojonegoro
    • Lamongan
    • Tuban
    • Blora
  • Pemerintahan
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Migas
  • Menu Lain
    • Opini
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Wisata
No Result
View All Result
Damarinfo.com
No Result
View All Result
Epidemi Corona, Omzet Jamu Tradisional Melonjak

Sri Rahayu, melayani pembeli jamu tradisional racikannya, di kawasan Kamolan, Kecamatan/Kabupaten Blora, Kamis 19-3-2020. Semenjak adanya wabah virus korona, penjualan jamu meningkat.Foto/Ais

Epidemi Corona, Omzet Jamu Tradisional Melonjak

SujatmikobySujatmiko
Maret 20, 2020

Blora- Merebaknya wabah virus korona menjadi berkah bagi pedagang jamu tradisional. Mereka mengaku jumlah pembeli meningkat. Mereka pun menyikapinya dengan menambah jumlah produksi namun dengan tidak menaikan harga jual.

Meningkatnya omzet penjualan jamu tradisional tidak terlepas dari anjuran pemerintah yang meminta masyarakat minum jamu berbahan empon-empon (rempah). Manfaatnya untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

Sri Rahayu,35, tahun, salah seorang penjual jamu yang biasa mangkal di perempatan Kamolan, Kecamatan Blora menuturkan, sejak muncul wabah virus corona, jamu tradisional buatannya laris dibeli warga. Meski sebelumnya sudah memiliki pelanggan tetap, namun sejak sebulan terakhir, peminat jamu buatannya meningkat dibandingkan sebelumnya. ‘’Yang mau minum jamu jadi lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Ada yang diminum di tempat, ada yang pesan beberapa bungkus untuk keluarga,’’ ujarnya, pada Kamis 19-3-2020.

Baca Juga :

Corona di Jatim Melonjak, Kapolres Bojonegoro: Prokes Jangan Kendor

Pandemi Corona, Lamongan Terapkan Pasar Online untuk Pedagang Tradisional

Tantangan Sekolah Adiwiyata Saat Pandemi Corona di Blora kian Berat

Hal itu dibuktikan dengan jumlah botol berisi ramuan jamu tradisional yang disediakan dalam waktu lebih kurang tiga jam selalu habis diburu pembeli. Dia memulai membuka lapak jamunya mulai pukul 05.30 WIB. Harga jamu tradisional yang dijual sangat terjangkau, yakni Rp 2.000 per gelas. ‘’Biasanya tidak sampai 10 botol, namun sekarang saya sediakan 20 botol ramuan jamu tradisional. Seperti kunir asam, temulawak, jahe, sirih dan beras kencur. Pembeli bisa memilih sesuai yang diminati,’’ tandasnya.

Sri Rahayu mengaku tidak kesulitan mendapat bahan baku jamu. Bahan bakunya dibelinya dari petani di desa-desa. Meneruskan profesinya ibunya yang juga pedagang jamu keliling, Sri Rahayu mengaku baru kali ini jumlah pembeli sedemikian banyak. ‘’Sudah lebih dari 13 tahun saya jualan jamu. Baru kali ini masyarakat antusias mengonsumsi jamu,’’ tandasnya.

Menjadi pengusaha dan penjual jamu tradisional, bagi Sri Rahayu, tidak hanya sekadar meneruskan usaha yang dirintis oleh orang tuanya dari Wonogori, namun lebih sebagai mata pencaharian untuk menopang hidup dan kebutuhan ekonomi keluarganya. ‘’Suami saya sudah meninggal tahun 2015. Jadi saya harus bekerja keras untuk menghidupi diri sendiri dan anak saya yang sekarang ini sekolah di SD,” ungkapnya.

Meskipun belakangan jamu yang dijual laris, namun dirinya berharap agar virus corona tidak menyebar di Blora dan segera berakhir. Dia mengaku khawatir terkena virus yang belum ada obatnya itu. ‘’Semoga saja masalah virus korona itu segera bisa diatasi dan tidak semakin parah. Mari menjaga kesehatan, membiasakan cuci tangan pakai sabun dan minum jamu tradisional,’’ harapnya.

Teguh Rudianto, seorang peminat jamu tradisional asal Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora mengatakan, sudah sejak lama mengkonsumsi jamu tradisional. Setidaknya, setiap dua hari sekali minum jamu tersebut. Namun semenjak ada wabah virus corona, setiap hari dirinya minum jamu. “Tentu dengan harapan daya tahan tubuh terjaga dengan baik dan terhindar dari penyakit yang disebabkan virus corona,’’ ujarnya.
Penulis : Ais
Editor : Sujatmiko

Tags: CoronaEpidemiJamuMeningkatOmzetTradisional

Berita Terbaru

RDC Gelar Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa untuk Pemerintah Desa

RDC Gelar Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa untuk Pemerintah Desa

Juli 2, 2022
PEPC Inisiasi Pelestarian Lingkungan lewat Program Agrosilvopastura

PEPC Inisiasi Pelestarian Lingkungan lewat Program Agrosilvopastura

Juli 2, 2022
Kodim Bojonegoro Bina Satlinmas dengan Ketahanan Wilayah

Kodim Bojonegoro Bina Satlinmas dengan Ketahanan Wilayah

Juli 2, 2022
Banyuwangi Raih Medali Emas Sepak Bola Putri Porprov Jatim 2022

Banyuwangi Raih Medali Emas Sepak Bola Putri Porprov Jatim 2022

Juli 2, 2022
Kontingen Bojonegoro Kembali Tambah Dua Medali Emas, Dua perak, Dua Perunggu

Kontingen Bojonegoro Kembali Tambah Dua Medali Emas, Dua perak, Dua Perunggu

Juli 2, 2022

TENTANG KAMI

  • Redaksi
  • Iklan
  • Kontak
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

MENU DAMAR INFO

  • Agama
  • Blora
  • Bojonegoro
  • Ekonomi
  • Headline
  • Hiburan
  • Hukum
  • Jawa Timur
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lamongan
  • Migas
  • Olahraga
  • Opini
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Sejarah
  • Teknologi
  • Tokoh
  • Tuban
  • Warga Menulis
  • Wisata

PT. MEDIA ABJAT ROIS
No. AHU-0066923.AH.01.01.TAHUN 2019
NIB : 0220101151467
@2021 – Damarinfo.com

No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Jawa Timur
    • Bojonegoro
    • Lamongan
    • Tuban
    • Blora
  • Pemerintahan
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Migas
  • Menu Lain
    • Opini
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Wisata

© 2021 Damarinfo.com