Bojonegoro – Dampak curah hujan tinggi yang terjadi beberapa hari ini di wilayah Kabupaten Bojonegoro diantaranya banjir dan tanah longsor. Tanah longsor pada tebing di sejumlah Anak Sungai Bengawan Solo, terancam bertambah mengingat curah hujan masih tinggi.
Salah satu tanah longsor terjadi di Desa Semanding Kecamatan Bojonegoro. Tepatnya di tebing Sungai Avur yang melewati desa tersebut, beberapa titik tanah longsor tergerus derasnya arus air sungai. Longsor yang terjadi di muara Sungai Avur yang berujung di Sungai Bengawan Solo tersebut, semakin mendekati rumah warga. Mengkhawatirkan karena jaraknya sudah tinggal satu hingga dua meter dari permukiman warga.
Sujono salah satu warga yang rumahnya berada dekat dengan tebing yang longsor tersebut mengaku khawatir bahkan dirinya tidak dapat tidur setiap malam. Pasalnya jika longsor terus terjadi, dipastikan rumahnya akan roboh dan hanyut ke sungai. Menurut Sujono kejadian tersebut terjadi sejak hujan deras yang terjadi dalam beberapa hari, puncaknya tanggal 20 Januari 2021 tengah malam, terdengar suara yang diperkirakan pohon roboh. Dirinya pun bergegas ke belakang rumah untuk memastikan, ternyata benar ada pohon yang roboh karena tanahnya longsor. “Malam itu longsor sudah mendekati rumah” ujarnya pada damarinfo.com Sabtu, 23-1-2021.
Lanjut Sujono, meski longsor sudah mendekati rumah, dirinya tidak berniat pindah rumah lantaran rumahnya sudah permanen. Dirinya berharap ada perhatian dari Pemerintah Bojonegoro untuk melakukan penanganan darurat dengan membangun penahan tanah berupa bronjong atau bentuk yang lain. “Saya sudah melaporkan kondisi tersebut kepada Kepala Desa dan sudah mendapat tanggapan dari Camat Kota Bojonegoro dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro,” kata Sujono
Ketua GP Ansor Kecamatan Bojonegoro yang rumahnya tidak jauh dari lokasi longsor berharap agar segera di tangani, paling tidak di beronjong. Menurutnya sebelumnya sempat ada beronjong namun tidak kuat. Untuk memperkuat perlu diplester juga seperti yang berada dekat jembatan “Jika tidak segera di tangani. sudah tentu longsor akan melebar. Sementara saat ini jarak tebing yang longsor dengan rumah warga satu meter hingga dua meter saja,” pungkasnya.
Selain rumah Sujono terdapat tiga rumah lainya yang terancam longsor. Rumah mereka atas nama, Wardi 60 tahun, Sumarji 53 tahun, Sujono 50 tahun, Samad 70 tahun. Dengan kondisi curah hujan tinggi, warga merasa khawatir kondisi tebing Sungai Avur longsor.
Sebelumnya terjadi tanah longsor yang menyebabkan dua rumah milik warga di Desa Pajeng Kecamatan Gondang, Bojonegoro, terancam roboh masuk jurang. Menyusul hujan beberapa jam yang terjadi pada Rabu siang hingga sore 30-Desember-2020.
Tanah longsor di pinggir sungai, di atasnya tepat berada di rumah Rasni, 50 tahun, dan Lugito,37 tahun, keduanya petani dan warga Desa Pajeng RT 12RW 03 Kecamatan Gondang. Kondisi rumah yang mengkhawatirkan, karena tanah yang longgosr menggerus tepat di belakang rumah kedua warga tersebut. Kini pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga dari Kecamatan Gondang, Koramil dan Polsek setempat, membantu, kedua keluarga tersebut. Yaitu, agar tetap waspada mengingat hujan masih turun dan di khawatirkan, akan terjadi longsor ulangan.
Penulis : Rozikin
Editor : Syafik