Bojonegoro-Dua pekerja sarang burung walet di di Desa/Kecamatan Kapas, Bojonegoro pingsan setelah membersihkan kotoran burung yang ludahnya berharga mahal itu pada Senin 11-Januari-2020. Diduga keduanya pingsan setelah menghirup amoniak bercampur kotoran burung dimaksud.
Kedua korban yaitu Suyanto,37 tahun, warga Desa Ngadiluhur Kecamatan Balen, Bojonegoro. Korban kedua yaitu Sutikno,39 tahun, warga Desa Gunungsari Kecamatan Baureno, Bojonegoro. Keduanya berhasil diselamatkan setelah mendapat pertolongan dari Tim Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar). laporan dari pemilik sarang burung walet Budi Susanto Jaya.
Petugas mengevakuasi dari bangunan yang digunakan untuk sarang burung walet. Keduanya mengalami sesak nafas dan pingsan setelah masuk ke bangunan tembok pada Senin pagi. Selanjutnya, keduanya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sodorodjatikusumo, Bojonegoro.
Proses evakuasi cukup memakan waktu. Mengingat kondisi bangunan yang lumayan tinggi, untuk menurunkan dua korban yang pingsan. Saat dievakuasi, kondisi korban tak sadarkan diri sehingga anggota penyelamat hati-hati menolong korban. “Proses evakuasi cukup memakan waktu,” ujar Kepala Bidang Penyelamatan Damkar Pemkab Bojonegoro Ahmad Ardi Winarto, dalam keterangannya, Senin 11-Januari-2021.
Proses evakuasi kedua korban dilakukan sekitar pukul 11.30 waktu setempat. Evakuasi satu jam lebih, setelah menggunakan tangga bangunan di sarang burung walet yang cukup tinggi.
Sebagai catatan Tim Damkar Bojonegoro kini telah melatih dan mengaktifkan sejumlah keterampilan penyelamatan. Tak hanya penyelamatan untuk kejadian kebakaran, tetapi juga bencana lainnya. Seperti penyelamatan dan pembersihan sarang tawon, penangkapan ular masuk rumah masyarakat. Selain itu juga penyelamatan orang tersengat listrik, evakuasi warga masuk sumur galian hingga terakhir yaitu penyelamatan warga keracunan kotoran sarang burung walet.
Selain itu, juga evakuasi terhadap jenazah Saki,42 tahun, penggali sumur yang tertimbun tanag saat melakuka penggalian di Desa Megale, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro pada 21-Juli-2020 silam.
Data Damkar Bojonegoro, tim melakukan penangkapan ular dari Januari-Desember 2020 total sebanyak 124 penanganan. Dari jumlah itu, untuk bulan November 2020 menangkap 12 ular beracun, yaitu lima ular kobra, dan tujuh jenis ular lain. Kemudia Desember 2020 menangkap tujuk penanganan di antaranya empat ular kobra dan dua jenis ular lain.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Damkar Bojonegoro meminta masyarakat untuk melapor jika ada kejadian.”Melapor kami jika ada bencana,” ujar Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfiah, beberapa waktu lalu.
Penulis : Sujatmiko