Drama Ekonomi Bojonegoro: Saat Industri, Konstruksi, dan Perdagangan Menahan Guncangan Migas

oleh 109 Dilihat
oleh
(Ilustrasi by chatgpt)

Jawa Timur: Antara Gelombang dan Ketenangan

Perekonomian Jawa Timur sejak 2023 hingga 2025 bergerak seperti samudra yang tak pernah diam. Ada gelombang pasang saat pertumbuhan melonjak, lalu surut mendadak saat kontraksi tiba. Namun, di balik dinamika itu, satu daerah tampil paling dramatis: Kabupaten Bojonegoro.

Bojonegoro dan Rollercoaster Pertumbuhan

Data Badan Pusat Statistik memperlihatkan grafik Bojonegoro yang naik-turun ekstrem. Pada 2023, sektor primer —yang berisi pertanian, kehutanan, perikanan, serta minyak dan gas bumi (migas)— sempat mencatat pertumbuhan positif, lalu terjun ke jurang -8,64% di akhir tahun. Tahun 2024 lebih berguncang lagi: sektor primer merosot -11,15% di Triwulan I, menarik seluruh ekonomi Bojonegoro ke zona negatif -3,72%.

Namun, ekonomi ibarat roda: selalu berputar. Di Triwulan IV-2024, Bojonegoro melonjak 7,59%. Lonjakan ini mencapai klimaks di awal 2025, saat PDRB tumbuh 9,97% year on year, tertinggi di Jawa Timur.

Migas dan Pertanian: Sektor Primer yang Tak Stabil

Sektor primer, tempat migas menjadi aktor utama, menunjukkan wajah rapuh. Dari 2023 hingga 2025, grafiknya lebih mirip jantung berdebar ketimbang garis tren: naik 5,79% (2023 Triwulan II), lalu anjlok -11,15% (2024 Triwulan I), sebelum melesat ke 14,41% (2025 Triwulan I). Fluktuasi ini membuat sektor primer ibarat naga besar: kuat, tetapi sulit dikendalikan.

Baca Juga :   Ketiga Kalinya, PEPC Raih Gold Rank di ASRRAT 2020

Industri dan Konstruksi: Penopang dari Sektor Sekunder

Berbeda dengan sektor primer, sektor sekunder yang meliputi industri pengolahan dan konstruksi tampil lebih ajek. Meski pertumbuhannya menurun dari puncak 8,68% pada 2024 Triwulan III menjadi 3,09% di awal 2025, sektor ini tetap menjadi bantalan ekonomi. Saat migas jatuh, industri dan konstruksi seperti dinding penahan yang menjaga rumah Bojonegoro tidak roboh seluruhnya.

Perdagangan dan Jasa: Stabilitas dari Sektor Tersier

Sektor tersier, yang berisi perdagangan, transportasi, jasa keuangan, pendidikan, kesehatan, dan layanan lainnya, tampil sebagai penyokong stabil. Angkanya tidak spektakuler, tetapi jarang mengecewakan. Dari 2023 hingga 2025, sektor ini hampir selalu tumbuh positif, dengan kisaran 4–8%. Konsistensinya menjadikan sektor tersier ibarat fondasi kokoh di tengah badai: tidak terlihat mencolok, tetapi menopang seluruh bangunan.

(Grafik by chatgpt)

Pertarungan Tiga Sektor: Siapa Penentu Arah?

Kombinasi ketiga sektor ini membentuk drama ekonomi Bojonegoro yang penuh kejutan. Sektor primer membawa kejayaan sekaligus risiko besar. Sektor sekunder berperan sebagai stabilisator yang menahan guncangan. Sementara sektor tersier menjadi aliran darah yang menjaga kehidupan tetap berjalan.

Grafik tiga tahun terakhir memperlihatkan satu pesan jelas: Bojonegoro tidak bisa hanya bergantung pada migas. Industri, konstruksi, dan perdagangan terbukti menjadi tiang penopang ketika sektor primer goyah.

Baca Juga :   1986 Penuh Warna, 2024 Dua Warna: Transformasi Wajah Pertanian Bojonegoro

Panggung Ekonomi Bojonegoro 2023–2025

Sektor Lapangan Usaha Karakter Pertumbuhan Narasi Peran
Sektor Primer Pertanian, kehutanan, perikanan, pertambangan, migas Naik-turun ekstrem: dari kontraksi -11,15% (2024-I) ke lonjakan 14,41% (2025-I) Seperti ombak laut: bisa menenggelamkan kapal ekonomi saat surut, tapi juga mendorongnya melaju kencang saat pasang.
Sektor Sekunder Industri pengolahan, konstruksi, manufaktur Stabil di 7–8% pada 2023–2024, melambat ke 3–5% di 2025 Layaknya mesin diesel: kuat, stabil, bisa diandalkan meski tidak secepat mesin turbo.
Sektor Tersier Perdagangan, transportasi, komunikasi, jasa keuangan, pendidikan, kesehatan, hiburan Konsisten di kisaran 4–6% sepanjang periode Bagaikan detak jantung: tenang, ritmis, menjaga kehidupan ekonomi tetap berjalan meski badai mengguncang sektor lain.
PDRB Bojonegoro Akumulasi semua sektor Terjerembap -3,72% (2024-I), melonjak 9,97% (2025-I) Sebuah rollercoaster: grafiknya mengikuti tarikan sektor primer, dengan sekunder dan tersier sebagai sabuk pengaman.

Ekonomi Bojonegoro dalam Lintasan Rollercoaster

Drama ekonomi Bojonegoro dari 2023 hingga 2025 menyerupai rollercoaster yang mendebarkan. Kadang melesat tinggi hingga membuat berdecak kagum, kadang terjun tajam yang membuat perut mual. Namun, di balik itu semua, ada keseimbangan baru yang muncul. Selama industri, konstruksi, dan perdagangan tetap kuat, Bojonegoro punya penopang kokoh untuk menahan setiap guncangan migas di masa depan.

Penulis : Syafik