Bojonegoro – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro Sukur Priyanto menyarankan kepada Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk membeli rapid test corona. Tujuanya agar Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dapat melaksanakan test covid-19 sendiri, sehingga dapat dideteksi sejak dini untuk segera dapat dilakukan tindakan medis.
Sekarang ini di Puskesmas hanya disediakan Thermal scanner sehingga tidak dapat memastikan orang yang diperiksa itu positif atau negatif corona. “Rapid test dari pusat sangat terbatas,” kata Ketua Partai Demokrat Bojonegoro ini.
Sukur menjelaskan untuk pengadaan rapid test Pemkab Bojonegoro sangat mampu, mengingat harga rapid test dan kekuatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro yang cukup besar. Sebagai ilustrasi saja kata Sukur, jika setiap puskesmas disediakan 1000 rapid test maka kebutuhanya 28 ribu, dengan harga rapid test, misalnya Rp. 250 ribu, maka dana yang dibutuhkan tidak sampai Rp. 10 miliar. “APBD kita 6 Triliun, jadi kita lebih dari mampu,” ujarnya .
Sukur menambahkan Pemkab juga harus memperhatikan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis dan orang orang yang berada di garis depan penanganan covid 19.
Komandan Gugus Tugas Covid-19 Bojonegoro, Nurul Azizah mengatakan saat ini Pemkab sudah merencanakan hal tersebut. “Sudah direncanakan pengadaanya oleh Dinas Kesehatan,” ujar Nurul Azizah.
Mengutip laman sehatq.com Rapid test adalah suatu metode pemeriksaan cepat untuk melihat suatu infeksi di tubuh. Ada berbagai cara rapid test yang bisa dilakukan. Namun pada kasus COVID-19, Indonesia akan menggunakan metode pemeriksaan IgG dan IgM yang diambil dari sampel darah.
Rapid tes akan dilakukan dengan menggunakan sampel darah. Di dalam sampel darah tersebut, akan dicari IgG dan IgM. IgG adalah singkatan dari Immunoglobulin G dan IgM adalah kependekan dari Immunoglobulin M. Keduanya merupakan bentuk dari antibodi atau bagian dari sistem kekebalan tubuh.
IgG adalah jenis antibodi yang paling banyak ada di darah dan cairan tubuh lainnya. Antibodi ini, bertugas untuk melindungi tubuh dari infeksi dengan cara mengingat bakteri atau virus yang sebelumnya pernah terpapar di tubuh Anda. Sehingga, saat virus atau bakteri itu kembali, tubuh sudah tahu bahwa ia harus dilawan.
IgM adalah antibodi yang terbentuk saat Anda pertama kali terinfeksi oleh virus ataupun bakteri jenis baru. Bisa dibilang, IgM adalah garda terdepan pertahanan tubuh kita.
Saat tubuh merasa bahwa ada infeksi yang akan terjadi, maka kadar IgM di tubuh akan meningkat, sebagai persiapan melawan virus atau bakteri. Lalu, setelah beberapa saat, kadar IgM akan mulai menurun, digantikan oleh IgG yang akan melindungi tubuh dalam jangka waktu lebih lama.
Sehubungan dengan rapid test COVID-19 yang akan masuk, maka nantinya orang yang menjalani pemeriksaan ini kurang lebih akan menjalani pemeriksaan sebagai berikut:
- Sampel darah diambil sedikit dari ujung jari.
- Lalu, sampel tersebut diteteskan ke alat rapid test.
- Selanjutnya, cairan pelarut sekaligus reagen akan diteteskan di tempat yang sama.
- Tunggu 10-15 menit.
- Hasil akan tampak di alat berupa garis.
Jika hasilnya positif, maka ada kemungkinan bahwa orang tersebut memang sedang mengalami infeksi. Namun, hasil dari rapid test tidak bisa langsung dijadikan acuan untuk menganggap bahwa orang tersebut positif atau negatif COVID-19.
Jika hasil rapid test positif, maka orang tersebut perlu menjalani pemeriksaan lebih lanjut lagi menggunakan pemeriksaan swab tenggorokan dan hidung. Hasil swablah yang bisa dijadikan pegangan seseorang positif atau negatif COVID-19.
Penulis : Syafik