Bojonegoro – Pertamina Asset 4 Sukowati Field tak bisa menyampaikan data jumlah tenaga kerja. Hal itu muncul saat rapat kerja dengan Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro pada Jum’at, 4-September-2020 di Kantor DPRD Kabupaten setempat.
“Kita tidak memiliki data riel, itu kewenangan pusat, terkait jumlah karyawan organik. Kalau non skill pekerjanya dari Bojonegoro – Tuban, namun kami belum persiapan terkait data pekerja tersebut,” ujar Legal and Relations Pertamina EP Asset 4 Andreas Andre P di depan anggota DPRD Bojonegoro, Jumat 4-September-2020.
Andreas menjelaskan, kalau jumlah total keseluruhan pihaknya belum persiapan dengan dalih dari pada tidak sesuai. Untuk itu data jumlah karyawan akan diberikan di waktu yang berbeda.
Sekretaris Komisi C DPRD Bojonegoro Ahmad Supriyanto mengaku heran jika Perwakilan Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field tidak punya jumlah tenaga kerja. Apalagi ini, menyangkut jumlah tenaga kerja dan kebutuhan tenaga kerja di tahun 2020 ini. “Kok sampai tidak punya data riel, padahal Pertamina EP itu perusahaan besar” ujarnya dengan rasa kecewa.
Hal sama juga dikatakan Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro Muhlasin Afan. Menurutnya, jika transparansi Pertamina Asset 4 masih rendah. Karena terkait data tenaga kerja selevel lapangan Sukowati saja tidak mengetahui padahal itu sangat mendasar. “Ini menujukkan adanya sikat yang tidak terbuka dan adanya proses yang sengaja di tutupi dan tidak mau transparan” tegasnya.
Terpisah, dari Pertamina Asset 4 yang membidangi CSR, Angga Aria menyampaikan, masalah tenaga kerja tak pernah lepas berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat. Misalnya, pada setiap kegiatan workover ataupun drilling yang membutuhkan tenaga kerja lokal, pihaknya memberikan ruang terhadap tiga desa wilayah operasi Sukowati. Yaitu membagi kuota tenaga kerja yang dibutuhkan. “Kami mengumpulkan kepala desa, perangkat, tokoh, beserta Muspika untuk mengkoordinasikan pembagian tenaga kerja di setiap rencana pekerjaan operasi,” tegasnya.
Selain itu, lanjut Angga Aria, dalam beroperasi pihaknya selalu berusaha semaksimal mungkin bersinergi dengan desa wilayah operasi Sukowati. Salah satunya Desa Campurejo, Bojonegoro.
Angga Aria menyebutkan, dari mulai Mei 2018, semenjak alih kelola, Pertamina EP sudah merealisasikan beberapa kegiatan CSR. Di antaranya Taman Edukasi dan Wisata Agro Wisata, Program Sahabat Pertamina, Pembangunan sarana dan pengadaan prasarana Madrasah Ibtidaiyah Plosolanang, Pelatihan Service Excellent Usaha kuliner Bumdes Campurejo, Partisipasi Bencana Alam.
Terkait masalah pembebasan lahan jalur pipa dan fasilitas produksi, proses pembebasan lahan ini masih berlangsung dengan beberapa dinamika. Di antaranya luasannya, kurang lebih 93 hektare. Dimulai dari area Bojonegoro sampai dengan Kecamatan Palang, Tuban serta kendala bencana Covid-19 di tahun 2020 ini. “Sambil menunggu tim provinsi ketika keadaan sudah memungkinkan” tandasnya.
Penulis : Rozikin
Editor : Sujatmiko