Bojonegoro-Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro, Mochlasin Afan meminta Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk memeriksa pekerja asing di proyek minyak dan gas (migas) di Blok Cepu. Tujuannya untuk memastikan tidak ada pekerja asing tersebut yang terpapar virus corona. “Karena mobilitas mereka lintas negara,” kata Afan panggilanya politisi Partai Demokrat ini pada damarinfo.com, Selasa 17-3-2020.
Menurut Afan, Pemerintah Bojonegoro, dalam hal ini Dinas Kesehatan harus memastikan bahwa pekerja asing tidak terpapar virus corona. Dengan demikian tidak berpotensi menyebar di Bojonegoro melalui para pekerja lokal.
Sementara itu Juru Bicara ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) Rexy Mawardijaya mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan situasi terkini termasuk anjuran dari otoritas terkait. “Kami terus memantau perkembangan,” ujarnya pada damarinfo.com, terkait pertanyaan, pekerja asing yang bekerja di EMCL.
Rexy menambahkan, pihaknya memiliki tahapan proses dalam merespon wabah penyakit menular. Tetapi fokusnya lebih ke soal keselamatan dan kesehatan para pekerja. “Jadi, itu lebih ke kselamatan kerja,” tandasnya. Pihak Rexy sendiri tidak menjawab pertanyaan jumlah pekerja asing yang berada di EMCL, terutama di Kabupaten Bojonegoro.
Jumlah pekerja asing data di Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) di sektor migas di Kabupaten Bojonegoro masih menggunakan data 2019. Kepala Disperinaker Kabupaten Bojonegoro, Agus Supriyanto mengatakan dari data di instansinya, jumlah tenaga kerja asing di Bojonegoro sebanyak 97 orang tahun 2019 lalu. Sedangkan 2020 belum ada pendataan ulang. “Para pekerja asing ini keluar masuk ke Bojonegoro. Ada yang jadwalnya hanya seminggu, lima hari pulang, suatu saat datang lagi,” ujarnya sebagaimana dikutip beritajatim.com Senin 9-3-2020.
Dari jumlah 97 orang, sebagian besar mereka bekerja di Proyek Migas Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu yang dioperatori ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Anak perusahaan asal Amerika Serikat itu mempekerjakan tenaga asing di Bojonegoro sebanyak 90 orang.
Penulis Sujatmiko/Syafik