Bojonegoro – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro Sukur Priyanto mengatakan, para kepala desa (kades) hati-hati dalam merencanakan, melaksanakan dan mengavaluasi pelaksanaan anggaran desa. “Kalau ada rekan yang terbelok maka supaya diingatkan,” ujarnya pada acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Kapas Kamis, 6-3-2020.
Menurut Sukur Priyanto, sekarang banyak rekan kades yang diawasi penegak hukum, baik dari Kepolisian dan Kejaksaan. Diminta para kades tidak perlu takut dalam perencanaan hingga pelaksanaan. Selama sesuai regulasi dan tidak sampai melenceng dari ketentuan, maka tidak ada masalah ke depannya. “Jangan takut, karena takut itu awal kegagalan. Selama realalistis tidak masalah,” ujarnya.
Sukur melanjutkan, kalau dana yang ada di desa dibuat foya – foya, kades akhirnya terkena masalah hukum. Berharap ke depan jangan sampai ada lagi kades yang terjerat kasus hukum. Sehingga untuk hati – hati dalam merencanakan, melaksanakan dan mengavaluasi. Kalau ada rekan yang terbelok keluar dari regulasi untuk segera di ingatkan. “Kalau toh pingin karaoke, satu dua kali tidak apa, tapi kalau berkali – kali tiba – tiba uang desa habis,” tandas politikus Partai Demokrat ini.
Menurut Sukur, pimpinan DPRD telah berdiskusi dengan bupati terkait percepatan pembangunan di Bojonegoro. Di tahun 2019 – 2020 ini banyak sekali dana hibah / bansos ke desa – desa perlu adanya kepedulian bersama. Pesan dari DPRD memastikan dan diterima orang – orang yang berhak. Karena hampir semua kecamatan dan desa mendapatkan. “Kami senang jika sesuai sasaran yang berhak, karena itu program bagus,” pungkasnya.
Penulis : Rozikin
Editor : Sujatmiko
