Di Taman Seribu Lampu Cepu Sudah Ada Lokomotif Sejak 2019

oleh -
oleh
(Lokomotif uap kuno C-2902 di Taman Seribu Lampu di Cepu Blora. Foto : Ais)

Blora- Revitalisasi Taman Seribu Lampu (TSL) Cepu, Kabupaten Blora, terus dilanjutkan tahun ini. Setelah sebelumnya pada tahun 2019 yang merupakan revitalisasi tahap III mulai dari dari sebelah barat pompa angguk hingga depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr R Soeprapto Cepu , dipasang pula lokomotif uap tua C-2902 hibah dari Perhutani Cepu.

Sebelumnya tahun 2018 TSL yang masuk revitalisasi tahap II, dengan membongkar beberapa bagian taman sisi timur. Selain itu untuk menampilkan konsep taman tematik, pada tahap II ini, dilengkapi selender tua dan pompa angguk sumur minya.

Sementara awal revitalisasi taman sepanjang 400 meter ini adalah ditahun 2017 dengan pembangunan patung Arjuna Wiwaha menggantikan patung kuda Gagak Rimang di ujung timur taman yang dikerjakan oleh Dinas Perumahan Permukiman dan Perhubungan (Dinrumkimhub) Kabupaten Blora.

‘’Untuk tahun ini menurut rencana akan dilakukan revitalisasi taman 1 dan 2,’’ ujar Kepala Bidang Pertamanan dan Kelistrikan Mulyadi, Jumat 7-2-2020.

Baca Juga :   Taman Lokomotif Bojonegoro Dijamin Bebas PK5

Menurut rencana taman 1 dan taman 2 itu akan digabung. Pemkab menyediakan anggaran untuk revitalisasi tersebut sebesar Rp 2,4 miliar. Sekretaris Dinrumkimhub Blora Langgeng Warsito mengungkapkan, TSL Cepu menjadi salah satu ikon destinasi wisata di pintu gerbang Kabupaten Blora di wilayah Cepu. ‘

Baca Juga :   Parkiran di Depan Taman Lokomotif Bojonegoro masih Semrawut

’Setelah dilakukan beberapa kali revitalisasi, TSL Cepu menjadi lebih indah. Banyak yang datang ke taman tersebut baik siang terlebih lagi pada malam hari,’’ tandasnya.

Dengan ornamen lampu-lampu yang cantik pada malam hari, warga yang datang memanfaatkannya dengan berfoto selfie. Begitu juga pada siang hari. Adanya ikon bangunan seperti patung Arjuna Wiwaha, loko uap dan sumur angguk di taman tersebut membuat warga yang datang betah berlama-lama di tempat itu apalagi rindangnya pepohonan tetap dipertahankan

Penulis : Ais

Editor : Syafik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *