Desa Wedi Kembangkan Wisata Kebun Raya Salak

oleh -
oleh
(Kepala Desa Wedi Mashuri saat meninjau kebun salak yang sudah berbuah. Desa Wedi, Kecamatan Kapas. Foto : Rozikin)

Bojonegoro – Pandemi bukanlah suatu halangan untuk melakukan pengembangan di Desa Wedi Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, bagaimanapun aktivitas perekonomian dan pertanian sebagai sumber mata pencaharian masyarakat Desa Wedi harus tetap berjalan.

Kali ini, Universitas Surabaya (UBAYA) kembali bermitra dengan Desa Wedi Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro untuk melakukan pengembangan agrowisata berbasis salak melalui Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) yang didanai oleh Ristek-BRIN.

Menurut Kepala Desa Wedi Kec. Kapas Mashuri, tahun ini Bumdes Karya Makmur sedang mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung untuk Kebun Raya Wedi, dengan memanfaatkan Tanah Kas Desa ( TKD ) asset Desa Wedi dengan anggaran APBDDes yang bersumber dari DD ( Dana Desa ).

“saat ini kita mempersiapkan kebun raya wedi” ungkapnya pada damarinfo.com, Senin 26-10-2020.

Baca Juga :   Pendapatan Desa di Bojonegoro Tertinggi se Jawa Timur. Berapa ya Besarnya?

Ketua Tim PPDM Universitas Surabaya Noviaty Kresna mengatakan, pihaknya melakukan pendampingan untuk mengarahkan agar Bumdes Karya Makmur di samping fokus pada pengelolaan agrowisata salak wedi, nantinya juga mampu melakukan diversifikasi usaha untuk penjualan aneka produk olahan salak, batik salak dengan pewarnaan alam, pupuk organik dari sampah kering yang berasal dari daun-daunan salak, hasil pertanian.

“termasuk agrowisata dan kuliner berbasis salak”tandasnya.

Lanjut Noviaty, PPDM ini berupaya melakukan berbagai penguatan di bidang produk olahan salak yang sudah eksis di Desa Wedi, dengan melakukan pengembangan produk olahan tersebut sebagai produk yang dapat meningkatkan daya imun tubuh untuk melawan COVID-19, di samping juga berupaya untuk melakukan peningkatan terhadap Batik Salak Wedi dengan pewarnaan alam yang akan diupayakan untuk naik kelas. di sampingĀ  pengembangan agrowisata berbasis salak wedi ini juga melakukan pendampingan terhadap Bumdes Karya Makmur.

Baca Juga :   Berikut 10 Kabupaten di Jawa Timur dengan Jumlah Dana Desa Terbesar.

“nantinya akan dikembangkan menjadi pusat pengelolaan agrowisata berbasis salak Wedi baik secara offline maupun online” pungkas perempuan yang menjadi Dosen di Ubaya ini.

Penulis : Rozikin

Editor : Syafik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *