Blora, damarinfo.co,-Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Blora akan menjadi pilot project pengentasan kemiskinan. Desa itu disepakati menjadi pilot project setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menggelar diskusi virtual Ngobrol Bareng bersama kalangan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan, Rabu (21/7) malam.
Diskusi diikuti Bupati Blora H Arief Rohman dan Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati bersama Rektor IAIN Pekalongan Zaenal Mustakim dari tempat masing-masing. Diskusi diikuti pula sejumlah pejabat dari pemkab maupun IAIN Pekalongan. Selain itu, perangkat Sidomulyo juga mengikutinya.
Agenda diskusi tersebut membahas tindaklanjut kerjasama di bidang pendidikan maupun pendampingan desa. Salah satunya melalui rencana pendampingan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo sebagai model atau pilot project perdana. Selain itu juga untuk menyerap masukan-masukan dari para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkab Blora terkait untuk mematangkan rencana.
‘’Sebagai bentuk tindak lanjut MoU pemkab dengan rektor, kita sudah mewujudkan dalam bentuk konkret. Yang pertama, terkait penerimaan mahasiswa yang nanti akan kita fasilitasi bersama pak rektor juga. Supaya anak-anak Blora bisa kuliah di IAIN Pekalongan,’’ ujar Bupati Arief Rohman.
Selain di bidang pendidikan, bupati berharap agar IAIN Pekalongan juga dapat membimbing desa-desa yang ada di Kabupaten Blora agar bisa bangkit dan lebih maju. Apalagi, jumlah desa yang dikategorikan miskin di Blora terbilang cukup banyak.
‘’Selain beasiswa, kami ingin pak rektor bisa bimbing dan bantu terkait pendampingan desa-desa yang ada di Blora. Kita ingin fokus, sebagai awal umpamanya disepakati dengan Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo yang juga kampung halaman pak rektor,” tandas bupati.
Disampaikannya, Desa Sidomulyo merupakan pedesaan yang berada di daerah pinggiran hutan. Dalam catatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) maupun Dinas Sosial, Desa Sidomulyo merupakan salah satu desa miskin. Berdasarkan data dari Dinas Sosial terdapat 1.946 kepala keluarga di Desa Sidomulyo. Dari data tersebut, sebanyak 1.141 menerima bantuan pangan nontunai (BPNT) dari Kemensos dan 564 KK menerima program keluarga harapan (PKH).
‘’Kita ingin Desa Sidomulyo ini menjadi percontohan, prototype, dalam satu kecamatan ada satu desa yang didampingi perguruan tinggi dalam hal ini IAIN Pekalongan,’’ harap bupati.
Upaya tersebut tentunya bersinergi dengan pemerintah desa untuk “keroyok” ramai-ramai mengatasi permaslahan di Sidomulyo yang sekarang tercatat sebagai desa miskin. ‘’Nantinya agar bisa kelaur dari kemiskinan,’’ kata bupati yang juga putra kelahiran Kecamatan Banjarejo ini.
Rektor IAIN Pekalongan Zaenal Mustakim menyatakan, pihaknya siap mendukung Pemkab Blora dengan melakukan pendampingan di Desa Sidomulyo.
‘’Kami mencoba akan mengimplementasikan MoU yang kedua yaitu untuk penelitian dan pengabdian masyarakat. Kita akan membuat dua tim yang akan bertugas di Sidomulyo kalau bisa Agustus atau September ini diterjunkan, itu tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa,’’ ungkapnya.
Rencananya, untuk mahasiswa akan ada program kuliah kerja nyata (KKN) tematik di desa tersebut. Sedangkan untuk dosen akan melakukan pengabdian masyarakat. Pendampingan akan dilakukan secara berkelanjutan. ‘’Yang ini tidak akan cukup dalam satu tahun. Ini rencananya akan dua tiga tahun berturut-turut disana,” jelas rektor
Penulis : Ais
Editor : Syafik