Blora-Sejumlah pekerja seni budaya di Kabupaten Blora mendatangi DPRD, Rabu 10-6-2020. Mereka menyuarakan aspirasi yakni segera bisa menggelar pentas seni di saat new normal pandemi virus corona (Covid-19).
Sebagai catatan, selama ini para seniman sudah lama tidak manggung karena kebijakan sosial distancing. Akibatnya mereka pun tidak memperoleh pendapatan.
Sugiyanto salah seorang seniman dari Kecamatan Cepu mengemukakan, mata pencaharian seniman adalah dari panggung ke panggung. Dari pementasan, pegiat seni memperoleh pendapatan untuk menghidupi keluarga. Namun, sejak adanya pandemi Covid-19, sebagian besar para seniman panggung kehilangan pendapatan. “Kami mohon kejelasan new normal seperti apa. Apakah kami bisa segera manggung. Pekerja seni Blora saat ini hampir tidak bisa menghidupi keluarga karena tidak lagi bisa manggung,” katanya saat audiensinsi dengan Komisi D DPRD Blora.
Sugianto meminta pemerintah menjelaskan kebijakan new normal yang akan diambil. Mereka berharap kebijakan new normal tetap bisa memberi celah bagi pekerja seni untuk bekerja. “New normal ini seperti apa? Mohon di new normal kami pekerja seni diberi kesempatan. Meski ada aturan seketat apapun, InsyaAllah akan kami taati. Ini karena tuntutan perut,” tegasnya.
Hal senada disampaikan seniman lain, Prasetyo. Menurutnya, pandemi Covid -19 membuat dirinya tidak bisa bekerja. Padahal selama ini hanya menggantungkan hidupnya dari bekerja dari pementasan seni. “Untuk hidup kami terpaksa harus berhutang ke tetangga. Kami sudah tidak bisa bekerja akibat pandemi virus ini. Sudah 90 persen pendapatan kami hilang,” ungkapnya.
Ketua Komisi D DPRD Blora, Labib Hilmi menyatakan, akan memperjuangkan keluhan para pekerja seni ini kepada satgas Covid -19 Kabupaten Blora. “Masalah kejelasan ini akan kami sampaikan. Tetap akan kami perjuangkan ke gugus tugas. Kalau kajian di satgas bisa kita petakan, mungkin argumen-argumen panjengenangan bisa dimasukkan,” kata Gus labib sapaan akrabnya di hadapan para pekerja seni budaya.
Penulis : Ais