Dandim Bojonegoro Beri Reward Serda Arik Pemanjat Tiang Bendera di HUT RI ke 79

oleh 75 Dilihat
oleh

Bojonegoro, damarinfo.com – Komandan Kodim (Dandim) 0813 Bojonegoro Letkol Czi Arief Rochman Hakim, memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Serda Arik Setiawan, Babinsa Posramil 19/Gondang, yang telah melakukan aksi heroik memanjat tiang bendera di HUT RI ke- 79 dilapangan Kecamatan Gondang pada Sabtu 17 Agustus 2024 yang lalu.

Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Czi Arief Rochman Hakim, mengatakan aksi heroik prajuritnya ini menunjukkan bahwa anggota jajaranya itu telah bekerja dengan keras, tulus dan ikhlas demi rakyat, bangsa dan negara Indonesia.

“Saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi kepada setiap prajurit atau Babinsa yang melakukan hal positif demi rakyat dan bangsa Indonesia,” ungkapnya Senin, 19-Agustus-2024.

Tidak hanya kepada Serda Arik Setiawan, dalam perbincangan hangat itu Dandim 0813 Bojonegoro juga menyampaikan, bahwa seluruh anggota Babinsa jajaranya agar senantiasa melakukan hal yang terbaik dan mampu memberikan solusi suatu permasalahan demi warga masyarakat ditengah-tengah masyarakat diwilayah binaan.

Baca Juga :   Melanggar Disiplin, Kopda RAP Prajurit Kodim 0813 Bojonegoro Jalani 14 Hari Penahanan

“Semua tentunya dilakukan dengan rasa tulus, ikhlas dan tanpa pamrih. Serahkan semuanya kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk menilainya,” tandasnya.

Terkait dengan pemberian reward, Serda Arik Setiawan, penyampaikan bahwa pemberian penghargaan tersebut sangat berat baginya.

“Penghargaan ini berat bagi saya, karena tanggung jawabnya juga akan semakin besar dan membuat saya harus berbuat jauh lebih baik lagi,” terangnya.

Baca Juga :   Kodim 0813 Bojonegoro dan PT. Waja Dwi Abadi Bersinergi Renovasi Mushola SDN Siwalan 1

Lanjut Serda Arik, dirinya tidak mengira jika perbuatan spontanitas yang dilakukakannya itu terekam kamera dan menjadi sorotan usai dibagikan di media sosial. Tindakan tersebut hanya spontanitas saja, panggilan jiwa seorang prajurit. Sebenarnya tiang bendera itu juga goyang-goyang akan tetapi tidak sampai berpikir bagaimana kalau jatuh.

“Pikiran saya itu, saya harus bisa mengambil tali yang ada pengaitnya itu. Saya juga tidak tahu ada sorakan, saya fokus bagaimana bisa mengambil tali tersebut bahkan tanpa sadar, hanya perlengkapan sepatu yang saya lepas, saya harus dapat mengambil tali itu agar upacara dapat dilanjutkan,” pungkasnya.

Penulis : Rozi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *