Dampak Corona, Pasar dan SPBU di Lamongan Sepi

oleh 28 Dilihat
Suasana salah satu SPBU di Lamongan lebih lengang.Foto./ Totok Martono

Merebaknya virus corona berdampak pada sepinya pasar dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di sejumlah tempat di Lamongan. Dari pantauan di sejumlah pasar tradisional seperti di Pasar Babat, Pucuk, Pasar Moropelang dan beberapa pasar lainnya terlihat lebih sepi dibandingkan sebelum virus corona merebak.
“Pembeli beberapa hari lebih sepi mas. Pada takut corona agaknya,”kata salah satu penjual bumbu dipasar Babat Yulikah. Sepinya pembeli menjadikan pemasukannya menyusut hingga 30 persen.

Baca Juga :   Jumlah ODP di Bojonegoro Meningkat, yang Sehat Naik Jadi 35 Orang

Hal senada juga dilontarkan pemilik kios di Pasar Moropelang Salim. “Suasana pasar memang lebih sepi. Bakul-bakul pada lesu,” keluhnya. Bisa jadi sepinya pembeli karena takut virus corona atau karena adanya himbauan presiden Jokowi agar masyarakat membatasi diri untuk keluar rumah.

Merosotnya pendapatan tidak saja dirasakan pedagang di pasar. Pengelola SPBU di sepanjang jalan nasional Babat-Lamongan juga mengakui omzet penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) merosot.

Pengawas SPBU Plaosan Shokeh mengaku penjualan BBM lesu. Selama hampir dua pekan pembelian dari kendaraan umum maupun truk dan mobil boks perusahaan lebih sepi. “Sekolah juga diliburkan selama dua minggu sehingga omzet BBM turun,” ungkapnya.Meski omzet turun dirinya enggan menyebutkan berapa persen penurunan penjualan BBM.
Penulis : Totok Martono

Baca Juga :   Sabhara Bojonegoro Latihan Antisipasi Bencana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *