Bojonegoro- Kegiatan Car Free Day (CFD) atau hari tanpa kendaraan bermotor resmi diliburkan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sebagai antisipasi merebaknya virus corona alias covid-19. Meski demikian masyarakat tetap meramaikan kawasan Alun-alun Kota yang digelar tiap Minggu pagi.
Keputusan Pemerintah Bojonegoro meliburkan CFD ini terhitung mulai Minggu 15-3-2020Acara CFD di Alun alun Kota Bojonegoro diliburkan sampai pengumuman lebih lanjut. Ini sebagai upaya menangkal penyebaran virus yang awalnya menyebar dari Negara Cina.
Kepala Bagian Humas Pemkab Bojonegoro Masirin mengatakan, keputusan meliburkan CFD di Bojonegoro disampaikan langsung secara lisan oleh Bupati Bojonegoro Anna Mua’wanah. “Disampaikan langsung oleh beliau (Bupati Bojonegoro), ” katanya menjawab pertanyaan damarinfo.com, Minggu 15-3-2020.
Meski sudah diumumkan diliburkan suasana alun-alun kota Bojonegor Minggu pagi 15-3-2020 tetap ramai. Terlihat warga masyarakat yang datang untuk jalan-jalan, bersepeda atau keperluan lain di area jantung Kota Bojonegoro ini. Pedagang juga tetap menggelar dagangannya. Meski demikian sudah ada beberapa pedagang yang memilih tidak buka.
Erlin warga Sugihwaras yang datang ke Alun-alun Kota Bojonegoro mengaku tidak mengetahui jika CFD diliburkan. “Saya ga tahu kalau libur,” katanya singkat.
Salah satu pedagang Yuk Siti dari Sukorejo mengaku tidak tahu jika CFD libur. Dia pun sudah belanja bahan untuk dijual. Saat sampai di Alun-alun Kota Bojonegoro, sempat diminta oleh anggota Satuan Polisi Pamongpraja (Satpol PP) dan petugas Dinas Perhubungan Bojonegoro untuk tidak menggelar dagangannya. Namun setelah para pedagang menyampaikan alasanya kepada petugas, akhirnya diizinkan untuk berdagang tapi hanya hari Minggu ini saja. “Tidak ada pemberi tahuan sebelumnya. Jadi ya tetap jualan,” kata perempuan pedagang gemblong bakar ini
Antisipasi merebaknya cirus corona ini, dilakukan setelah pihak RSUD dr Sosodoro Djatikusumo, yang merawat seorang pasien batuk dan sesak nafas, pada Kamis malam 13-3-2020. Pasien rujukan dari Kecamatan Kalitidu itu kemudian dirawat di ruang isolasi rumah sakit tersebut.
Ini adalah pasien dengan sakit batuk pertama kali dirawat di ruang isolasi RSUD dr Sosodoro Djatikusumo. Selama ini, ruang isolasi khusus digunakan untuk pasien yang diduga atau suspect virus corona. Sejak ditunjuk Pemerintah Pusat lewat Kementerian Kesehatan sebagai salah satu rujukan pasien virus corona, rumah sakit tersebut langsung menyediakan dua kamar isolasi khusus.
Atas kedatangan pasien bersangkutan, pimpinan RSUD dr Sosodoro Djatikusumo, langsung menggelar rapat. Di antaranya mulai dari status pasien sakit batuk, kemudian pemeriksaan laboratorium dan perawatan di ruang isolasi sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada di ruang isolasi.
Penulis :Syafik
Editor : Sujatmiko