Bojonegoro- Data dari Kementrian Kesehatan melalui laman https://infeksiemerging.kemkes.go.id/ per 16 Maret 2020, pukul 18.00 menyebutkan untuk kondisi Global kasus covid-19 yang terkonfirmasi adalah 153.517 Kasus, 5,735 meninggal dunia Case Fatality Rate atau Tingkat Fatalitas Kasus (CFR : 3,7%). Di China sebagai awal munculnya virus 81.048 kasus terkonfirmasi, meninggal dunia 3.024 dengan CFR :3,9%, sementara yang sembuh 67.749 orang (83,6%).
Di Indonesia sendiri jumlah orang yang diperiksa terkait covid-19 ini berjumlah 1.230, positif covid-19 134 orang, Yang sudah dinyatakan sembuh 8 orang dan yang meninggal dunia 5 orang, sementara yang negatif 1.083 dan masih dalam proses pemeriksaan 13 orang. Dengan wilayah terjangkit DKI Jakarta, untuk Jawa Barat (Kabupaten Bekasi, Depok, Cianjur, Cirebon, Bandung dan Purwakarta), Jawa Tengah (Solo, Magelang), Kalimantan Barat (pontianak), Sulawesi Utara (Manado), Bali, Banten (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan) dan DI Yogyakarta (Sleman). (Data berubah setiap harinya )
Sementara itu di Jawa Timur pertanggal 13 Maret 2020 belum ada kasus konfirmasi Covid-19 dari 18 orang yang diperiksa. Sebanyak 14 dari orang dinyatakan Negatif Covid-19, dan 4 orang telah dilakukan pengambilan spesimen. Sebanyak 10 dari 18 orang yang diperiksa adalah dalam pemantauan (ODP), sedangkan 8 orang lainnya merupakan pasien dalam pengawan (PDP).
Dan untuk Kabupaten Bojonegoro sampai dengan tanggal 16 Maret 2020 tidak ditemukan kasus suspek atau konfirmasi Covid-19.
Menurut data kedatangan warga Bojonegoro dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang merupakan rekap data dari Health Alert Card KPP, ada 58 orang yang telah terdata dg rincian sebagai berikut : 23 orang sudah selesai dilakukan pemantauan selama 14 hari, 18 orang masih dalam pemantauan, yang sudah kembali ke Malaysia 7 orang, yang sudah kembali ke daerah asal luar Bojonegoro 5 orang, 1 orang belum ditemukan alamat jelasnya, 3 orang dideportasi, dan 1 orang yang dirawat dengan kondisi khusus akibat penyakit paru dan bukan suspek Covid-19.
Dalam hal ini upaya Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan Bojonegoro telah melakukan, anatara lain :
- menyebarkan informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait Novel Coronavirus (Covid-19) melalui Puskesmas, siaran radio dan media masa.
- RSUD Dr. R. Sosodoro Sjatikoesoemo telah menjadi Rumah Sakit Rujukan Coronavirus (Covid-19).
- Melakukan pertemuan program surveilans (disampaikan pencegahan dan penanggulangan Covid-19) dan tatalaksana PD3I bagi petugas Puskesmas dan Rumah Sakit se Kabupaten Bojonegoro.
- Mengusulkan 2 RSUD tambahan sebagai backup.
- Koordinasi dengan Polres, Kodim 0813 serta Kantor Imigrasi Bojonegoro terkait pelacakan kepulangan warga Bojonegoro dari Negara terjangkit Covid-19, dan melakukan pemantauan kepada warga Bojonegoro yang datang dari Negara terjangkit Covid-19 selama 14 hari.
- Skrining kepada warga yang baru dating dari luar kota di Poskes Stasiun dan Terminal Bojonegoro dengan mengisi kartu kewaspadaan Covid-19
- Membuka pusat Informasi Covid-19 di call center 08113251666
- Mengupakan penerapan protokol pencegahan Covid-19 di Transportasi dan Area Publik, untuk penyelanggaraan acara skala besar, di pasar, pedagang kaki lima dan restoran, area institusi pendidikan, komunikasi publik.
“PEMERINTAH SERIUS SIAP DAN MAMPU MENANGANI COVID-19”
“MASYARAKAT TETAP TENANG DAN WASPADA”
“COVID-19 BISA SEMBUH”
# LAWANCOVID19
Sumber : Humas Pemkab Bojonegoro
Editor : Syafik