Bojonegoro- Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro tengah membahas kemungkinan untuk meliburkan sekolah atau belajar di rumah. Upaya itu sebagai salah satu tindakan untuk pencegahan penyebaran virus corona atau covid-19.
Apa yang dilakukan Dinas Pendidikan Bojonegoro mengacu pada kasus kejadian di Kota Surakarta, Jawa Tengah dan DKI Jakarta yang meliburkan sekolah selama 14 hari untuk mencegah penyebaran virus corona. Musababnya, di kedua daerah tersebut ada warga yang meninggal akibat virus yang disebarkan dari Negara Cina.
Kepala Dinas Pendidikan Dandi Suprayitno mengatakan, saat ini pihaknya sudah memberikan surat edaran ke sekolah-sekolah di Kabupaten Bojonegoro. Yaitu agar melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). “PHBS adalah langkah pencegahan terhadap virus corona,” kata pria yang baru dilantik pada Jumat 13-3-2020 lalu.
Menurut Dandi-sapaanya, saat ini pihaknya sedang menyiapkan protokol untuk melakukan sosialisasi pencegahan virus corona. Dijadwalkan instansinya bersama Dinas Kesehatan sosialisasi di sekolah-sekolah di kabupaten setempat.”Ya, kita gandeng Dinas Kesehatan,” tandasnya.
Apa yang dilakukan Dinas Pendidikan Bojonegoro tentu saja beralasan. Karena, dua hari lalu muncul kabar lewat fasilitas whatshapp, yang menyebut ada seorang pasien dirujuk dari Kalitidu ke RSUD dr Sosodoro Djatikusumo.
Belakangan diketahui, bahwa pasien dimaksud mengalami sakit batuk dan kini tengah dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Sosodoro Djatikusumo, Bojonegoro, mulai Kamis malam 12-Maret-2020. Pasien bersangkutan dalam status pemantauan penuh oleh sejumlah dokter di rumah sakit tersebut.
Ini adalah pasien dengan sakit batuk yang pertama kali dirawat di ruang isolasi RSUD dr Sosodoro Djatikusumo. Selama ini, ruang isolasi khusus digunakan untuk pasien yang diduga atau suspect virus corona. Sejak ditunjuk Pemerintah Pusat lewat Kementerian Kesehatan sebagai salah satu rujukan pasien virus corona, rumah sakit tersebut langsung menyediakan dua kamar isolasi khusus.
Atas kedatangan pasien bersangkutan, pimpinan RSUD dr Sosodoro Djatikusumo, langsung menggelar rapat. Di antaranya mulai dari status pasien sakit batuk, kemudian pemeriksaan laboratorium dan perawatan di ruang isolasi sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada di ruang isolasi.
Humas RSUD dr Sosodoro Djatikusumo Bojonegoro drg Thomas Djaja membenarkan jika ada pasien yang dirawat di ruang isolasi. Tetapi, pasien bersangkutan sakit batuk biasa. Selain itu, hasil laboratorium untuk sementara ya sakit batuk.”Batuk biasa,” tegasnya pada, Jumat 13-Maret-2020.
Penulis :Syafik/Rozikin
Editor : Sujatmiko