Bojonegoro,damarinfo.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur dalam buku “Ringkasan eksekutif luas panen dan produksi padi Jawa Timur tahun 2021” menyebutkan bahwa data produksi padi tahun 2021 di Bojonegoro menurun dibanding tahun 2020. Data ini berbeda dari data yang disebutkan dalam laman data.bojonegorokab.go.id sebagai dasar klaim kenaikan produksi padi di Bojonegoro.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Holtikultura, dan Perkebunan (DKPP) Bojonegoro, Imam Nurhamid Arifin menyampaikan hasil pertanian di Bojonegoro selalu di urutan tiga besar Jawa Timur (Jatim). Tahun 2021 lalu Bojonegoro memperoleh ranking tiga penghasil padi terbesar di Jatim. Bojonegoro juga pernah mendapatkan predikat nomor 1 penghasil padi terbesar Jatim. Imam juga menyampaikan, kualitas padi asal Bojonegoro juga bagus. Bahkan, banyak pembeli gabah dari luar daerah yang mencari gabah di Bojonegoro.
‘’Hasil produksi padi Bojonegoro selalu tinggi, Kami yakin tahun ini luas tanam padi bisa tercapai,’’ terangnya seperti dikutip dari laman bojonegorokab.go.id
Menilik data dari laman data.bojonegorokab.go.id, produksi padi tahun 2020 adalah sebesar 796.968 ton dengan luas tanam 150.664 hektar dan luas panen 145.581 hektar. Tahun 2021 jumlah produksi padi meningkat menjadi 787.723 ton dengan luas tanam 152.871 dengan luas panen sebesar 146.576 hektare.
Namun data BPS Jawa Timur menyebutkan berbeda dan terjadi penurunan baik jumlah produksi padi dan luas panenya. BPS mencatat bahwa produksi padi Kabupaten Bojonegoro tahun 2020 sebesar 728.915 ton dan pada tahun 2021 turun menjadi 674.002 ton. Pun luas panen data BPS menyebut 135.635 hektar dan tahun 2021 turun menjadi 134.609 hektare.
Dalam melakukan perhitungan luas panen dan produksi padi BPS menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA) KSA memanfaatkan teknologi citra satelit yang berasal dari LAPAN dan digunakan BIG untuk mendelineasi peta lahan baku sawah yang divalidasi dan ditetapkan oleh Kementerian ATR/BPN untuk mengestimasi luas panen padi.
Penulis : Syafik