Target Pemkab Bojonegoro Terwujud
Bojonegoro,damarinfo.com – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menaruh perhatian serius pada sektor pertanian. Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah, yang dilantik pada 20 Februari 2025, menetapkan target jelas: menggeser posisi Ngawi sebagai penghasil padi nomor dua di Jawa Timur.
Bupati Setyo Wahono menegaskan komitmen itu:
“Kami menargetkan Bojonegoro menjadi salah satu daerah yang mempunyai hasil produksi pertanian nomor dua se-Jawa Timur di tahun depan. Sekarang masih nomor tiga. Kami selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan para petani mulai dari irigasi hingga pupuk. Untuk combi nanti bisa mengajukan kerjasama ke pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian,” tambahnya.
Data resmi kini memperlihatkan hasilnya. Dalam Berita Resminya BPS Jawa Timur mencatat bahwa pada 2025 (angka sementara sampai September 2025) Bojonegoro menyalip Ngawi dan menempati posisi kedua setelah Lamongan.
Produksi Padi Jawa Timur Naik 13 Persen
BPS Jawa Timur melaporkan luas panen 2025 mencapai 1,84 juta hektare, naik 13,69% dari 2024. Produksi Gabah Kering Panen (GKP) naik menjadi 12,66 juta ton. Produksi setelah penggilingan, Gabah Kering Giling (GKG), mencapai 10,53 juta ton. Jika dikonversi, itu setara 6,08 juta ton beras untuk konsumsi. Angka-angka ini menegaskan peran Jawa Timur sebagai lumbung pangan bagi kawasan barat Indonesia.

Bojonegoro Salip Ngawi: Fakta dan Angka
Selama bertahun-tahun Ngawi menempati posisi kedua, tepat di bawah Lamongan. Bojonegoro biasanya berada di peringkat ketiga. Tahun 2025 mengubah peta itu.
-
Luas panen Bojonegoro: 159.820 ha (naik 21,8% dari 2024).
-
Produksi GKP Bojonegoro: ~1,06 juta ton.
-
Produksi GKG Bojonegoro: 886.443 ton (naik 24,76%).
-
Produksi GKG Ngawi: 775.466 ton (kenaikan tipis).
Dengan lonjakan itu, Bojonegoro resmi melewati Ngawi sebagai penghasil padi terbesar kedua di Jawa Timur.

Konteks Regional: Siapa di Puncak?
Lamongan masih memimpin produksi padi Jatim. Perbandingan tiga besar GKG 2025 menurut BPS:
-
Lamongan: ~905.000 ton GKG (GKP ~1,15 juta ton)
-
Bojonegoro: 886.443 ton GKG (GKP ~1,06 juta ton)
-
Ngawi: 775.466 ton GKG
Tiga kabupaten ini mendukung ketahanan pangan provinsi. Di sisi lain, beberapa daerah urban seperti Sidoarjo dan Kota Kediri mengalami penurunan produksi karena alih fungsi lahan dan kendala air.
Momentum Kebangkitan Pertanian Bojonegoro
Bojonegoro sudah lama dikenal sebagai salah satu lumbung padi Jatim. Ia menempati peringkat ketiga selama bertahun-tahun. Namun 2025 menjadi titik balik. Bojonegoro naik ke posisi kedua dan menyalip Ngawi.
Penulis : Syafik
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, “Luas Panen dan Produksi Padi di Provinsi Jawa Timur (Angka Sementara, Hasil KSA Amatan September 2025)”, No. 55/11/35/Th. XXIII, 3 November 2025.





