Bojonegoro Peringkat 9 Perceraian di Jawa Timur

oleh 115 Dilihat
oleh
(Ketua Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Bojonegoro, Sholikin Jamik)

Bojonegoro, Damarinfo.comKabupaten Bojonegoro menempati peringkat kesembilan dari 35 kabupaten/kota di Jawa Timur dalam hal jumlah perceraian pada tahun 2023. Berdasarkan data terbaru, tercatat 2.691 kasus perceraian di Bojonegoro sepanjang tahun tersebut. Faktor ekonomi menjadi penyebab utama dari tingginya angka perceraian, dengan 1.400 kasus perceraian dipicu oleh masalah keuangan.

Selain faktor ekonomi, penyebab lain perceraian di Bojonegoro termasuk perselisihan yang tidak kunjung selesai dengan 887 kasus, dan salah satu pihak meninggalkan rumah tangga sebanyak 107 kasus. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) juga menyumbang 106 kasus perceraian.

Bojonegoro Peringkat 9 Perceraian di Jawa Timur

Sebagai kabupaten dengan jumlah perceraian yang tinggi, Bojonegoro berada di urutan kesembilan di seluruh Jawa Timur. Kabupaten ini berada di bawah kabupaten besar seperti Malang, Jember, dan Surabaya, yang mencatat angka perceraian lebih tinggi, namun tetap menunjukkan angka yang signifikan dalam konteks regional.

Baca Juga :   Malang Punya Janda Terbanyak di Jatim Tahun 2021, Bagaimana Bojonegoro?

Data Penyebab Perceraian di Bojonegoro:

  1. Ekonomi: 1.400 kasus
  2. Perselisihan dan Pertengkaran Terus-Menerus: 887 kasus
  3. Meninggalkan Salah Satu Pihak: 107 kasus
  4. Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT): 106 kasus
  5. Zina: 92 kasus
  6. Judi: 65 kasus
  7. Mabuk: 10 kasus
  8. Dihukum Penjara: 2 kasus
  9. Kawin Paksa: 21 kasus
  10. Murtad: 1 kasus

Penyebab Utama: Ekonomi dan Kebodohan

Perceraian
(Grafik Persentase Penyebab Perceraian di Kabupaten Bojonegoro tahun 2023. Data diolah dari BPS Jawa Timur)

Ketua Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Bojonegoro, Sholikin Jamik, menyatakan bahwa tingginya angka perceraian ini sebagian besar dipengaruhi oleh kemiskinan dan kebodohan.

Baca Juga :   Tren Perceraian di Jawa Timur Meningkat.  KDRT salah satu Penyebanya. Apa Lagi ya?

“Memang datanya begitu, bahwa penyebab perceraian adalah kemiskinan dan kebodohan, padahal APBD Kabupaten Bojonegoro besar sekali,” ungkap Sholikin Jamik

Lebih lanjut, Sholikin menambahkan bahwa dengan besarnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro, kabupaten ini seharusnya lebih memprioritaskan upaya pengentasan kemiskinan. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan mengurangi angka pengangguran melalui program-program padat karya.

“Dengan meningkatnya pendapatan, taraf ekonomi masyarakat akan lebih baik, dan ini bisa mengurangi perceraian yang disebabkan oleh faktor ekonomi,” kata Sholikin Jamik

Penulis ; Syafik

Sumber data : BPS Jawa Timur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *