Bojonegoro,damainfo.com – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bojonegoro M. Anwar Mukhtadlo menyampaikan bahwa penurunan persentase jumlah penduduk miskin ekstrem di Bojonegoro lebih tinggi dari Provinsi Jawa Timur maupun nasional. Mengutip laman bojonegorokab.go.id, penurunan persentase penduduk miskin ekstrem di Bojonegoro adalah 1,1 persen sementara Provinsi Jawa Timur adalah 0,1 persen dan Nasional adalah 0,43 persen.
“data tersebut dari BPS (Badan Pusat Statistik)” Kata M. Anwar Mukhtadlo
Lanjut M. Anwar Mukhtadlo, jumlah penduduk dalam kategori kemiskinan ekstrem selalu turun sejak tahun 2020. Pada tahun 2020 persentase jumlah penduduk miskin ekstrem di Bojonegoro sebanyak 4,76 persen atau 59.020 jiwa. Persentase penduduk miskin ekstrem tersebut lebih tinggi dari persentase Provinsi 4,4 persen dan nasional 3,9 persen. Namun, Kabupaten Bojonegoro mampu turun drastis pada 2021. Terbukti jumlah kemiskinan ekstrem di Bojonegoro turun menjadi 36.140 jiwa atau 2,88 persen. Angka kemiskinan ekstrem ini turun kembali di tahun 2022 menjadi 22.430 jiwa atau 1,78 persen.
“Bojonegoro masuk peringkat 7 sebagai kabupaten dengan persentase penurunan kemiskinan ekstrem tertinggi se-Jawa Timur” Ujar M. Anwar Mukhtadlo
Meski demikian data di laman https://sintagelis.jatimprov.go.id/login milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyebutkan bahwa pada tahun 2022 Kabupaten Bojonegoro masih masuk kategori merah jumlah penduduk miskin ekstrem . Hal ini dikarenakan jumlah penduduk miskin ekstrem masih diatas 20 ribu jiwa. Pun tahun sebelumnya yakni tahun 2021, Kabupaten Bojonegoro masih masuk zona merah kemiskinan ekstrem di Jawa Timur.

Dibandingkan dengan Kabupaten/Kota di Jawa Timur, pada tahun 2022 Kabupaten Bojonegoro pada peringkat 11 Kabupaten/Kota dengan persentase jumlah penduduk miskin ekstrem tertinggi. Peringkat ini lebih baik dari tahun 2021, yang menempatkan Bojonegoro di rangking ke delapan Kabupaten/Kota di Jawa Timur dengan jumlah penduduk ekstrem terbanyak.

Kabupaten Sumenep menjadi Kabupaten di Jawa Timur yang mampu menurunkan jumlah penduduk miskin ekstrem tertinggi, dari 95.870 penduduk pada tahun 2021, menjadi 70.420 penduduk pada tahun 2022. Berikutnya adalah Kabupaten Sampang, pada tahun 2021 jumlah penduduk miskin ekstremnya adalah 40.050 penduduk, pada tahun 2022 jumlah penduduk miskin ekstremnya turun menjadi 17.950 penduduk dan berhasil keluar dari zona merah. Berikutnya adalah Kabupaten Situbondo yang mampu menurunkan jumlah penduduk miskin ekstrem dari 18.240 penduduk pada tahun 2021 menjadi 6.010 penduduk pada tahun 2022.
Kabupaten Bojonegoro sendiri berada urutan ketujuh dalam penurunan jumlah penduduk miskin ekstrem. Pada tahun 2021 jumlah penduduk miskin ekstrem adalah 36.140 penduduk, dan pada tahun 2022, jumlah penduduk miskin ekstrem menjadi 22.430 penduduk
Penulis : Syafik