Bojonegoro Punya APBD Rp 7,9 Triliun, Saatnya Mengejar Ketertinggalan Digital dari Surabaya!

oleh 368 Dilihat
oleh
(Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Bojonegoro Setyo Wahono berfoto bersama Walikota Surabaya Eri Cahyadi dan Sekda Ihsan, Kantor Walikota Surabaya, Kamis 23-1-2025. Foto : Humas Tim Wahono -Nurul)

Damarinfo.com – Di akhir Januari 2025 tepatnya tanggal 23, Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro terpilih Setyo Wahono – Nurul Azizah mengunjungi Wali Kota Surabaya. Tujuannya belajar tentang pengelolaan Pemerintah Kota Surabaya, khususnya tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), seperti Surabaya Single Window. Alasannya SPBE Kota Surabaya telah mendapatkan berbagai penghargaan baik nasional maupun internasional.

“Surabaya telah menerima berbagai penghargaan internasional dan nasional terkait SPBE, smart city, dan digitalisasi. Salah satunya adalah UN Public Service Award dari PBB pada 2018 untuk inovasi seperti e-Health, e-Budgeting, e-Planning, dan Single Window,” ujar Eri Cahyadi kala itu.

Di era digital seperti sekarang, website pemerintah daerah bukan sekadar tempat cari informasi. Itu adalah wajah digital yang mencerminkan seberapa dekat dan responsifnya pemerintah dengan warganya.

Tapi, bagaimana jika wajah digital itu justru menunjukkan ketertinggalan?

Surabaya.go.id telah membuktikan diri sebagai contoh terdepan, sementara bojonegorokab.go.id masih berjuang mengejar. Padahal, Bojonegoro punya peluang besar untuk berubah. Dengan APBD terbesar kedua di Jawa Timur (Rp 7,9 triliun pada 2025) dan kepemimpinan baru Bupati dan Wakil Bupati, Bojonegoro Setyo Wahono – Nurul Azizah bisa bangkit dan menjadi contoh transformasi digital di tingkat kabupaten.

Mari kita bandingkan website Pemkot Surabaya dan Pemkab Bojonegoro;

  1. Tampilan: Modern ala Kota vs Sederhana ala Desa

Surabaya.go.id itu seperti kaum urban yang selalu up-to-date. Desainnya modern, warna biru dan putihnya bikin kesan profesional. Navigasinya juga gampang banget dipahami, seperti lagi jalan-jalan di mall yang petunjuk arahnya jelas. Ada carousel beritaikon layanan, dan menu dropdown yang membuat browsing jadi asyik.

Sementara itu, bojonegorokab.go.id lebih seperti desa yang tenang. Desainnya sederhana, tidak banyak hiasan. Navigasinya sih masih bisa dipakai, tapi kadang bikin bingung karena kurang intuitif. Tidak ada fitur-fitur keren seperti di Surabaya.go.id, tapi masih bisa mencari informasi dasar kok.

Kesimpulan: Surabaya.go.id lebih “instagrammable” dan user-friendly.

(Tangkapan Layar laman surabaya.go.id, 02-02-2025)
  1. Konten: Lengkap Banget vs Standar Aja

Kalau soal konten, Surabaya.go.id itu seperti toko serba ada. Dari berita terbaru, agenda kegiatan, pengumuman resmi, sampai layanan publik kayak e-government dan data terbuka, semua ada. Kontennya juga diupdate rutin, jadi tidak bikin bosan buka-buka situsnya.

Baca Juga :   Surat Redaksi Akhir Tahun Dua Pesohor Bojonegoro yang Belum juga Akur

Nah, bojonegorokab.go.id lebih seperti warung kelontong. Kontennya terbatas, kebanyakan cuma berita dan pengumuman. Nggak ada fitur-fitur keren seperti e-government atau data terbuka. Pembaruan kontennya juga jarang, jadi kadang bikin pengunjung malas balik lagi.

Kesimpulan: Surabaya.go.id lebih kaya konten dan selalu fresh.

  1. Transparansi: Terbuka Lebar vs Masih Tertutup

Surabaya.go.id itu seperti rumah kaca, semua transparan. Mereka menyediakan laporan keuangananggaran, dan realisasi program secara terbuka. Ada juga portal data terbuka (Open Data) yang bikin masyarakat bisa akses data-data penting kayak kependudukan dan infrastruktur.

Di sisi lain, bojonegorokab.go.id masih seperti rumah biasa, tidak semua ruangan terbuka. Informasi tentang laporan keuangan dan anggaran susah dicari. tidak ada portal data terbuka atau info detail tentang proyek-proyek pemerintah. Jadi, masyarakat agak kesulitan untuk memantau kinerja pemerintah.

Kesimpulan: Surabaya.go.id lebih transparan dan bisa dipercaya.

  1. Interaksi dengan Warga: Ramah vs Cuek

Surabaya.go.id tidak cuma jadi tempat cari info, tapi juga tempat ngobrol sama pemerintah. Mereka menyediakan fitur pengaduan online dan kolom aspirasi warga, jadi masyarakat bisa ikut nimbrung. Integrasi dengan media sosial juga oke banget, bikin interaksi jadi lebih cair.

Sayangnya, bojonegorokab.go.id masih cuek sama warganya. Nggak ada fitur pengaduan atau aspirasi, dan media sosialnya juga kurang aktif. Jadinya, situs ini kayak monolog, nggak ada dialog sama warganya.

Kesimpulan: Surabaya.go.id lebih ramah dan interaktif.

(Tangkapan layar beranda laman bojonegorokab.go.id, 02-02-2025)
  1. Layanan Online: Serba Bisa vs Masih Manual

Surabaya.go.id itu seperti supermarket online. Mereka menyediakan berbagai layanan kayak pendaftaran izin, pengaduan masyarakat, dan pembayaran retribusi. Ada juga Surabaya Single Window (SSW), portal khusus yang membuat urusan administrasi jadi lebih gampang.

Sementara itu, bojonegorokab.go.id masih seperti warung tradisional. Layanan online-nya terbatas, jadi masyarakat masih harus mengurus banyak hal secara manual. Tidak ada fitur-fitur keren kayak di Surabaya.go.id.

Baca Juga :   Harapan Baru untuk Bojonegoro Bebas Kemiskinan

Kesimpulan: Surabaya.go.id lebih praktis dan efisien.

  1. Traffic: Ramai vs Sepi

Berdasarkan data dari SimilarWeb, perbandingan traffic kedua situs ini cukup mencolok:

  • Surabaya.go.id:
    • Ranking Global : 18.705
    • Ranking Nasional : 597
    • Total Pengunjung 2024: Sekitar 2,03 juta.
  • Bojonegorokab.go.id:
    • Ranking Global : 166.572
    • Ranking Nasional : 6.191
    • Total Pengunjung 2024: Sekitar 193.011

Kesimpulan: Surabaya.go.id lebih populer, dengan traffic yang jauh lebih tinggi dan engagement yang lebih baik.

Peluang Bojonegoro: APBD Besar dan Kepemimpinan Baru

Bojonegoro punya dua peluang besar untuk melakukan transformasi digital:

  1. APBD Terbesar Kedua di Jawa Timur:
    • Dengan APBD sebesar Rp 7,9 triliun pada 2025, Bojonegoro memiliki sumber daya finansial yang cukup untuk mengembangkan website dan layanan digital. Dana ini bisa dialokasikan untuk:
      • Membangun infrastruktur digital yang handal.
      • Mengembangkan layanan online terintegrasi.
      • Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
  2. Kepemimpinan Baru:
    • Dengan adanya Bupati dan Wakil Bupati baru, Bojonegoro memiliki kesempatan untuk memulai babak baru dalam transformasi digital. Kepemimpinan baru bisa membawa gagasan segar dan komitmen kuat untuk menjadikan Bojonegoro sebagai kabupaten yang lebih modern dan dekat dengan warganya.

Rekomendasi untuk Bojonegorokab.go.id

  1. Rebranding: Bikin desain yang lebih modern dan menarik.
  2. Perbanyak Konten: Update konten secara rutin dan tambahkan fitur-fitur keren.
  3. Transparansi: Publikasikan laporan keuangan, anggaran, dan data terbuka.
  4. Fitur Interaktif: Tambahkan fitur pengaduan online dan kolom aspirasi warga.
  5. Layanan Online: Kembangkan layanan online terintegrasi.
  6. Promosi: Aktifkan media sosial dan lakukan sosialisasi ke masyarakat.
  7. Optimasi SEO: Tingkatkan visibilitas situs di mesin pencari dengan optimasi SEO.

Bojonegoro punya segala potensi untuk menjadi contoh transformasi digital di tingkat kabupaten. Dengan APBD Rp 7,9 triliun dan kepemimpinan baru, saatnya Bojonegoro bangkit dan membuktikan bahwa mereka juga bisa menjadi yang terdepan. Jangan biarkan ketertinggalan digital membuat warganya merasa jauh. Bojonegoro, saatnya bertindak! Transformasi digital bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Dan, langkah pertama dimulai dari website resmi pemerintah daerah.

Yuk, buktikan bahwa Bojonegoro siap menjadi Makmur dan Membanggakan!

Penulis : Syafik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *