damarinfo.com – Di peta pembangunan desa Indonesia, Bojonegoro kini mencatatkan kisah yang layak disorot. Kabupaten yang terkenal dengan “lumbung minyak” ini, pada Indeks Desa Membangun (IDM) 2024, menorehkan prestasi gemilang: peringkat ke-32 nasional dari 434 kabupaten/kota dengan skor 0,8415. Statusnya jelas: Mandiri.
Yang lebih membanggakan, dari 419 desa yang tersebar di 28 kecamatan, tak ada lagi yang masuk kategori tertinggal atau berkembang. Semua desa sudah bertransformasi menjadi Maju dan Mandiri. Sebuah loncatan yang menggambarkan energi kolektif masyarakat, dana desa, dan pendampingan yang berpadu menciptakan perubahan.
Tren Perubahan Desa: Dari Berkembang ke Mandiri
Perjalanan Bojonegoro dalam tiga tahun terakhir memperlihatkan grafik yang menarik. Tahun 2022, jumlah desa mandiri baru mencapai 157 desa, sementara maju masih dominan di 250 desa, dan berkembang tersisa 12 desa.
Setahun kemudian, 2023, loncatan besar terjadi: desa mandiri melonjak menjadi 262, sementara maju turun menjadi 157.
Hingga puncaknya di tahun 2024, desa mandiri melonjak tajam ke 340 desa, sementara desa maju hanya tersisa 79 desa. Artinya, Bojonegoro berhasil menutup lembaran “desa berkembang”.
Potret Dimensi: Warna-warni Kekuatan dan Tantangan
Jika IDM adalah kanvas besar, maka tiap dimensi adalah warna yang menyusunnya. Mari kita intip beberapa catatan penting dari data 2024:
Kondisi Dimensi IDM Bojonegoro 2024
Dimensi | Kekuatan | Tantangan |
---|---|---|
Kesehatan | 419 desa dekat sarana kesehatan dasar | 262 desa masih kekurangan tenaga medis |
Pendidikan | Akses SD & PAUD hampir merata | 243 desa belum punya PKBM, 234 desa minim kursus |
Modal Sosial | Gotong royong kuat | 249 desa perlu kelompok olahraga, 52 desa minim ruang publik |
Permukiman | Listrik, air minum, jamban hampir merata | 4 desa tanpa TPS, 9 desa terbatas internet |
Ekonomi & Perdagangan | Warung & toko ada hampir di semua desa | 257 desa tanpa pasar permanen, 301 desa minim akses bank |
Keterbukaan Wilayah | Jalan desa bisa dilalui kendaraan | 216 desa tanpa transportasi umum reguler |
Lingkungan & Bencana | Hanya 2 desa alami pencemaran serius | 20 desa terkena bencana, 71 desa belum siap mitigasi |
Antara Angka dan Cerita
Angka-angka IDM bukan sekadar statistik dingin. Di baliknya ada cerita tentang ibu-ibu yang menghidupkan posyandu, pemuda yang merintis koperasi digital, hingga petani yang kini lebih percaya diri karena jalan desa bisa dilalui truk hasil panen.
Transformasi Bojonegoro dari desa berkembang ke desa mandiri bisa dibaca sebagai sebuah orkestrasi pembangunan: dana desa sebagai instrumen, partisipasi masyarakat sebagai nada, dan modal sosial sebagai irama yang menyatukan.
Dan kini, Bojonegoro sudah berdiri di panggung nasional sebagai contoh bahwa desa bisa menjadi pusat peradaban baru, bukan sekadar penonton pembangunan kota.
Penulis : Syafik
Sumber data : idm.kemendesa.go.id siapdesa.bojonegorokab.go.id