Bojonegoro,damarinfo.com- Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melakukan deklarasi penanganan kemiskinan ekstrim. Deklarasi dilaksanakan di Pendopo Malowopati, Senin 15-11-2021. Bupati Bojonegoro Anna Muawanah sendiri yang memimpin deklarasi bersama 25 Kepala Desa yang ditunjuk untuk penanganan kemiskinan ekstrim di Bojonegoro.
“Kita Optimis tahun 2021, Penanganan Kemiskinan Ekstrem dapat dituntaskan,” Kata Bupati Anna.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Anwar Mukhtadlo mengatakan 25 Desa yang hadir dalam deklarasi tersebut tersebar di 5 kecamatan, masing-masing kecamatan diwakili lima desa. Dengan rincian dari Kecamatan Kedung adem, Desa Tondomulo, Kendung, Panjang, Kedungrejo, dan megale. Selanjutnya dari Kecamatan Tambakrejo terdiri dari Desa Napis, Malingmati, Sukorejo, Mulyorejo dan bakalan. Berikutnya dari Kecamatan Ngraho, Desa Nganti, Jumok, Tanggungan, Pandan dan Tapelan. Sementara yang dari Kecamatan Margomulyo adalah Desa Sumberejo, Margomulyo, Meduri, Kalangan, Geneng. Terakhir dari Kecamatan Sekar yakni Desa Sekar, Deling, Klino, Bareng dan Bobol.
“Untuk data ktia gunakan data hasil rapat dengan TNP2K, Setwapres dan Mendagri yakni data DTKS Desil 1 thn 2020” Kata Anwar Murtadlo, Senin 15-November-2021.
Lanjut Murtadlo-sapaanya-kondisi kemiskinan ektrem di Bojonegoro adalah 15.653 Rumah tangga ekivalen dengan 18.851 KK ekivalen dengan 61.150 jiwa. Untuk 25 desa prioritas penanganan kemiskinan ektrem adalah 5.696 rumah tangga, ekivalen dengan 6.952 KK, ekivalen dengan 21.767 jiwa.
Murtadlo menambahkan untuk penanganan kemiskinan ekstrem tersebut Pemerintah Kabuapten Bojonegoro telah melaksanakan beberapa program yang terbagi menjadi tiga kelompok program.
Untuk kelompok pertama adalah Pengurangan pengeluaran, untuk hal ini Pemkab Bojonegoro melaksanakan program BPNT Daerah, UHC (Jaminan kesehatan), Aladin (Bedah rumah), Rantang Kasih Moe (Makanan tambahan untuk lansia), Sanduk (Santunan kematian), Bantuan Keuangan Desa (BKD) Jamban (ODF), Bantuan sosial Yatim (Bansos) Yatim, Beasiswa untuk mahasiswa, BOS Madrasah Diniyah dan DAK Aliyah.
Untuk kelompok program yang kedua yakni Peningkatan Pendapatan, Pemkab Bojonegor melaksanakan program Revitalisasi Pasar, Stimulan BUMDes, Kartu Pedagang Produktif (Pinjaman untuk ultra mikro), Program Petani Mandiri (Bantuan sarana produksi).
Kelompok ketiga yakni Pembangunan Kewilayahan dengan programnya BKD pembangunan Jalan desa, Pembangunan Jembatan Antar Kabupaten, penambahan modal PDAM (akses air bersih), Bendungan Gongseng, sertifikat tanah untuk masyarkat miskin, listrik untuk keluarga miskin dan pembangunan Waduk Pejok.
Penulis : Syafik
Editor : Sujatmiko