Bojonegoro Dapat Bantuan di 32 Lokasi Program P3-TGAI

oleh 66 Dilihat
Bupati Bojonegoro Anna Muawanah dan Kepala BBWS Agus Rudyanto di acara "Seminar Tata Kelola Air Dan Pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai) Secara Terpadu" yang dirangkai dengan Penanda Tanganan Rencanda Tindak Darurat (RTD) Bendungan Gongseng" di Aula Angling Dharma Pemkab Bojonegoro, Jumat, 23 Oktober 2020. Foto/dok.Humas Pemkab. Bojonegoro

Bojonegoro- Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Agus Rudyanto mengatakan, di tahun 2020 Kabupaten Bojonegoro terdapat 32 lokasi yang mendapat bantuan program P3-TGAI (Pelaksanaan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi). Jumlah bantuan itu yang paling banyak mendapat bantuan di antara kabupaten di hilir Sungai Bengawan Solo Bojonegoro.

“Ada 32 lokasi bantuan,” ujar Agus Rudyanto di acara “Seminar Tata Kelola Air Dan Pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai) Secara Terpadu” yang dirangkai dengan Penanda Tanganan Rencanda Tindak Darurat (RTD) Bendungan Gongseng” di Aula Angling Dharma Pemkab Bojonegoro, Jumat, 23 Oktober 2020.

Lebih lanjut dikatakan Agus Rudyanto, Bendungan Gongseng yang berada di Kecamatan Temayang, Bojonegoro dibangun pada tahun 2014. Progress pembangunan sekarang ini sudah hampir selesai, sehingga nanti di bulan Mei-Juni 2021 bisa dilakukan pengisian. Insya Allah nanti pada bulan Desember 2021 bisa diresmikan oleh Bapak Presiden RI Joko Widodo, “tandasnya.

Perlu diketahui, Bendungan Gongseng ini bisa menampung volume hingga 22 juta meter kubik air dengan tinggi 34 meter, serta bisa mengairi lahan pertanian seluas 6200 hektare. Selain nantinya berfungsi sebagai pasokan air lahan pertanian, juga bisa sebagai wisata di Bojonegoro.

Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah mengatakan, terealisasinya percepatan pembangunan Bendungan Gongseng ini semata bukan karena faktor anggaran atau soal ada tidaknya ahli bendungan. Namun soal koordinasi dan komunikasi yang intens dari berbagai pihak. Juga ada pintu keluar menjawab tantangan-tantangan hingga akhirnya komitment Pemerintah Bojonegoro dalam pembangunan Bendungan Gongseng bisa terwujud sekarang ini.

Lanjut Bupati Anna, apa yang menjadi program ini sungguh diharapkan. Karena dengan adanya Bendungan Gongseng ini bisa mengairi lahan pertanian yang tidak dijangkau Waduk Pacal dan Bengawan Solo.” Masyarakat sudah lama menunggu, “tandasnya.

Bupati juga merespon di tahun 2021 ke depan selain adanya Bendungan Gongseng (primer), juga adanya saluran sekunder dan tersier sehingga nyambung. Bupati optimis di bulan Mei-Juni sudah diisi pelan-pelan nanti bisa digunakan untuk mengairi lahan yang jauh dari Bengawan Solo dan Waduk Pacal. “Dengan adanya Bendungan Gongseng, yang tadinya setahun tanam dua kali nanti bisa bertambah jadi tiga kali,” paparnya.

Selain Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah sebagai narasumber, Kepala BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Bengawan Solo Agus Rudyanto, Kepala Bakorwil Bojonegoro Dyah Ayu Ermawati, Forkopimda, Sekda Nurul Azizah, Dirut Perhutani Bojonegoro, Dirut PDAM Bojonegoro, Kepala OPD, Camat, Kades, NGO, dan Kelompok Hippam.

Beberapa permasalahan pokok yang dihadapi Kabupaten Bojonegoro :

1. Tingkat pelayanan dan pengelolaan air bersih yang perlu ditingkatkan.
2. Kualitas dan kwantitas yang sangat fluktuatif pada musim hujan maupun kemarau.
3. Teknologi yang digunakan untuk proses pengolahan, mengingat kualitas air baku yang cenderung makin menurun, hingga dilakukakan upaya eksplorasi untuk menemukan sumber mata air yang baru.
Penulis : Rozikin
Sumber : Humas Pemkab Bojonegoro
Editor : Syafik