damarinfo.com – Bayangkan Kecamatan Bojonegoro seperti tubuh manusia. Ada bagian yang bekerja keras, penuh aktivitas, bahkan terasa sesak. Tapi ada juga sudut yang tenang, alirannya lancar, dan bernapas lega.
Sebagai kecamatan terpadat di antara 28 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, wilayah ini punya dinamika kependudukan yang menarik untuk diulik. Dengan data dari BPS Bojonegoro dalam Kecamatan Bojonegoro dalam Angka 2024 , kita bisa membaca wilayah ini seperti membaca denyut nadi sebuah tubuh—ada yang cepat berdebar, ada yang stabil dan tenang.
Kauman: Jantung yang Terlalu Aktif
Kalau jantung adalah organ yang memompa darah ke seluruh tubuh, maka Kauman seperti jantung kota yang bekerja terlalu keras. Dengan kepadatan 109,34 jiwa per hektare (atau sekitar 10.934 jiwa/km² ), desa ini menampung 3.499 jiwa di lahan hanya 32 hektare . Padat dan intens!
Mirip jantung yang bekerja melebihi kapasitas , warga di sini harus pandai-pandai “berbagi ruang”—mulai dari rumah mungil bertingkat hingga gang sempit yang selalu ramai dilewati kendaraan.
Desa lain yang juga “berdetak cepat” adalah Ledok Kulon (99,82 jiwa/ha) dan Ledok Wetan (96,65 jiwa/ha) . Ketiganya ibarat pusat sistem peredaran darah—sangat vital, tapi butuh perhatian ekstra agar tidak tersumbat atau kelelahan.
Semanding: Paru-paru yang Bernapas Longgar
Di ujung lain tubuh kota ini, ada Semanding —seperti paru-paru yang masih lapang dan segar. Hanya 6,06 jiwa per hektare (606 jiwa/km²) , dengan total penduduk 1.496 jiwa di area seluas 247 hektare . Ini adalah tempat yang punya banyak ruang untuk berkembang.
Menyusul Kalirejo (13,68 jiwa/ha) dan Jetak (18,73 jiwa/ha) , dua daerah yang mirip rongga dada yang masih longgar, siap menerima oksigen pembangunan baru. Wilayah ini bisa menjadi penyuplai udara segar bagi Bojonegoro —baik lewat pertanian, wisata alam, maupun pengembangan permukiman baru.
Namun, karena akses fasilitas umum masih terbatas, infrastruktur jalan dan layanan publik harus diperkuat agar potensi wilayah ini tidak sia-sia.
Mozaik Tubuh Kota: Denyut yang Beragam
Secara keseluruhan, Kecamatan Bojonegoro memiliki populasi 86.738 jiwa yang tersebar di area seluas 2.570,45 hektare . Rata-rata kepadatan pada 2023 adalah 33,74 jiwa per hektare —sedikit turun dari tahun sebelumnya (33,82 jiwa/ha ).
Ini menunjukkan bahwa tubuh kota sedang berusaha menyeimbangkan dirinya sendiri. Masih ada ketimpangan besar antara wilayah padat dan longgar, seperti:
- Banjarjo (79,86 jiwa/ha)
- Klangon (72,13 jiwa/ha)
- Sukorejo (64,24 jiwa/ha, penduduk terbanyak)
Tapi itulah realita tubuh kota—ada yang sudah penuh aktivitas, ada yang masih bisa dikembangkan.
Apa Artinya untuk Bojonegoro?
Data ini bukan sekadar angka, tapi semacam laporan kesehatan rutin. Ibarat dokter, pemerintah bisa melihat mana bagian tubuh yang perlu diistirahatkan, mana yang butuh stimulasi, dan mana yang perlu operasi kecil agar tidak meradang.
Wilayah padat seperti Kauman membutuhkan intervensi urbanisasi cerdas —rumah susun, drainase yang lebih baik, atau ruang hijau yang cukup. Sementara wilayah kosong seperti Semanding bisa dikembangkan sebagai sentra ekonomi baru, asal infrastrukturnya mendukung.
Langkah Menuju Tubuh Kota yang Sehat
Agar Bojonegoro tetap sehat dan kuat, beberapa langkah bisa diambil:
- Untuk wilayah padat: bangun hunian vertikal, perbaiki sistem drainase, tambah sarana hijau.
- Untuk wilayah longgar: perkuat akses jalan, promosikan produk lokal, tingkatkan mutu layanan pendidikan dan kesehatan.
- Edukasi masyarakat tentang perencanaan keluarga dan distribusi penduduk yang seimbang.
Membaca Detak Kota, Merawat Tubuh Daerah
Data Bojonegoro dalam Angka 2024 adalah stetoskop yang membantu kita mendengarkan detak kota ini. Dari kepadatan ekstrem Kauman hingga napas lega Semanding , setiap wilayah punya ritme sendiri.
Dengan total 86.738 jiwa dan rata-rata 33,74 jiwa per hektare , Bojonegoro punya potensi besar—tapi juga tantangan besar. Yang penting adalah menjaga keseimbangan: supaya tidak ada bagian tubuh yang kelelahan, dan tidak ada sudut yang terabaikan.
Jadi, mari rawat tubuh kota ini dengan bijak—supaya Bojonegoro tetap sehat, kuat, dan siap melangkah maju bersama semua warganya.
Penulis : Syafik
Sumber data : Kecamatan Bojonegoro dalam Angka tahun 2024. BPS Bojonegoro